Presiden Panasonic Energy Amerika Utara, Allan Swan, membahas rencana tersebut di sela-sela pameran dagang elektronik CES di Las Vegas pada Senin (8/1) waktu setempat.
Swan tidak memberikan rincian tetapi mengatakan perusahaan, yang memasok Tesla, masih membutuhkan lebih banyak pabrik untuk mencapai tujuannya meningkatkan kapasitas produksi tahunan dari saat ini 50 gigawatt-jam menjadi 200 gigawatt-jam pada tahun 2031.
“Kami selalu mencari (situs potensial),” kata Swan, seperti dikutip dari
Nikkei, Selasa (9/1).
“Oklahoma masih menjadi pilihan," ujarnya.
Perusahaan Jepang ini memiliki pabrik di Nevada dan sedang membangun pabrik kedua di Kansas.
Saat ditanya tentang jadwal pengumuman apa pun terkait investasi tersebut, Swan tidak menjawab dengan pasti.
"Kemungkinan tidak akan ada pengumuman apa pun dalam beberapa bulan ke depan, namun saat kita memasuki tahun fiskal 2024, Anda pasti akan mendengar sesuatu," katanya.
Salah satu eksekutif puncak Grup Panasonic baru-baru ini mengatakan kepada Nikkei Asia bahwa alasan pembatalan rencana Oklahoma bukan karena menyusutnya permintaan dari Tesla, namun karena perusahaan Jepang tersebut memprioritaskan mencari pelanggan baru kedua atau ketiga yang menjanjikan.
Pabrik Panasonic di Kansas diharapkan mencakup jalur produksi yang ditujukan untuk pelanggan lain selain Tesla.
BERITA TERKAIT: