Bloomberg pada Senin (23/10) mengatakan fitur
real-time dinon-aktifkan atas permintaan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) lantaran bisa mengungkap pergerakan mereka dalam melawan Hamas. Informasi mengenai kerumunan orang juga dihapuskan.
Langkah ini mempengaruhi Google Maps milik Google, serta Waze dan Apple Maps milik Apple.
Meski begitu, jurubicara Google Maps, Caroline Bourdeau mengatakan aplikasinya masih dapat digunakan untuk mencari rute berdasarkan sistem navigasi dan kondisi lalu lintas terkini.
"Seperti yang telah kami lakukan sebelumnya dalam situasi konflik dan sebagai respons terhadap situasi yang berkembang di wilayah tersebut, kami waktu menonaktifkan kemampuan untuk melihat kondisi lalu lintas real-time dan informasi kerumunan untuk sementara waktu karena mempertimbangkan keselamatan komunitas lokal," jelasnya.
Langkah Google dan Apple ini muncul di tengah rencana Israel untuk meluncurkan invasi darat ke Jalur Gaza yang disebut akan segera terjadi.
BERITA TERKAIT: