"Uzbekistan dan Indonesia punya kesamaan. Mereka juga coba membangun sepakbola dari level kelompok usia muda, di bawah 20 atau 23 tahun. Itu faktor yang menjadikan Uzbekistan sebagai tim yang sangat bagus," kata Shin Tae-yong.
"Terakhir lawan Uzbekistan di Piala Asia U-20 (2023). Waktu itu kami tidak membawa enam pemain terbaik, akhirnya Uzbekistan mampu mendominasi permainan," katanya, dikutip dari situs resmi PSSI, Senin (29/4).
"Dalam karier sebagai pelatih, saya tidak punya pengalaman kalah melawan Uzbekistan, meski dia tim sangat bagus. Kali ini saya punya pemain-pemain terbaik. Saya punya perasaan yang baik, semoga kami beruntung. Persiapan sudah dilakukan dengan baik," tambah pelatih asal Korsel itu.
STY, sapaan akrabnya, juga mengatakan, persiapan Garuda Muda sangat baik. Kepercayaan diri para pemain meningkat, setelah lolos dari Grup A, yang notabenenya grup neraka. Terlebih menyingkirkan Korea Selatan di babak perempat final lewat adu tendangan penalti.
"Salah satu yang krusial dan harus jadi perhatian adalah transisi yang begitu cepat. Uzbekistan itu dari menyerang ke bertahan dan sebaliknya, sangat cepat, itu salah satu faktor yang membuat Uzbekistan tangguh," katanya.
Tapi STY mengaku sudah memikirkan soal itu. "Itu harus kita atasi, agar kita punya kesempatan menang. Tentu saya tidak bisa mengatakan lebih detail, karena itu rahasia kami," tutup Shin Tae-yong.
Seperti diketahui, pemenang laga Indonesia vs Uzbekistan, selain lolos ke final Piala Asia U-23 2024 juga mendapat tiket ke Olimpiade Paris 2026.
BERITA TERKAIT: