Alhasil, Laskar Mahesa Jenar dipastikan tidak bisa diperkuat oleh mereka saat melawan Borneo FC pada laga pekan kelima lanjutan Liga 1 2023/2024 di Stadion Jatidiri, Jumat sore (28/7), pukul 15.00 WIB.
Menanggapi hal itu, Manajer Operasional PSIS, Wisnu Adi, menyayangkan keputusan Komisi Disiplin PSSI.
“Pertama kami sangat sayangkan. Terkait Fortes, kami rasa hukuman kartu merah sudah cukup. Dalam kejadian, Fortes melakukan hal itu juga karena terprovokasi oleh pemain lawan dan tidak ada tingkah buruk lainnya yang membuat gaduh. Sehingga tambahan hukuman dua pertandingan sangat disayangkan,” ungkap Wisnu dalam keterangannya yang dikutip
Kantor Berita RMOLJateng, Kamis (27/7).
Terkait Diarra, sambungnya, setelah dipelajari dalam rekaman video yang ada, posisi bertahan dan membuang bola Diarra sudah benar dan kepala pemain lawan yang mendekat ke bola.
“Posisinya sudah benar, tapi kenapa ada hukuman setelah itu? Terakhir kami menyayangkan karena keputusan dari Komdis tidak bisa dilakukan banding dan surat dari Komdis juga sangat mepet dengan pertandingan terdekat sehingga mengganggu persiapan tim. Ada apa dengan Komdis?” pungkasnya.
Carlos Fortes yang mendapat kartu merah dianggap melanggar pasal 49 ayat 1 huruf (d) dan ayat 2 kode disiplin PSSI 2023 sehingga dijatuhi hukuman tambahan larangan bermain dalam 2 pertandingan terdekat dan denda Rp 10 juta.
Sementara Boubakary Diarra dianggap melakukan tindakan
serious foul play dan luput dari perhatian perangkat pertandingan yang melanggar Pasal 48A huruf (a) dan (f) Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 dan dijatuhi hukuman larangan bermain dalam 1 pertandingan serta denda Rp 10 juta.
BERITA TERKAIT: