Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Provinsi Bali pada 9 hingga 10 September 2025.
Personel Polri dikerahkan untuk membantu evakuasi korban, serta membuka jalur yang tertutup material longsor, hingga mengatur arus lalu lintas agar distribusi bantuan logistik tidak terhambat.
Kapolda Bali, Irjen Daniel Adityajaya menegaskan bahwa keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama.
“Polri berkomitmen hadir di tengah masyarakat, bersinergi dengan seluruh instansi untuk memastikan evakuasi berjalan lancar dan kebutuhan warga di pengungsian dapat terpenuhi,” kata Irjen Daniel dalam keterangan resmi yang diterima redaksi di Jakarta, pada Kamis, 11 September 2025.
Hingga saat ini, tim gabungan masih melakukan pembersihan jalur yang terdampak longsor dan menyalurkan bantuan logistik ke lokasi pengungsian.
Polri juga mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan mengingat kondisi cuaca masih berpotensi menimbulkan bencana susulan.
Sebagaimana data yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat 9 orang dinyatakan meninggal dunia, 2 orang hilang, dan 620 warga terdampak banjir di 6 kabupaten dan kota di Provinsi Bali.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, data jumlah korban tersebut merupakan hasil kaji cepat penanganan darurat yang diterima hingga pukul 18.45 WIB.
"Rinciannya 202 kepala keluarga atau 620 jiwa terdampak, sebanyak sembilan orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dua orang hilang," kata Abdul Muhari kepada wartawan.
Adapun sebaran wilayah terdampak banjir, meliputi Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan.
BERITA TERKAIT: