Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kerap Jadi Korban Bully, Fatia Nur Azzahra Kini Lolos Sekolah Polwan dari Jalur Disabilitas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/bonfilio-mahendra-1'>BONFILIO MAHENDRA</a>
LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA
  • Kamis, 19 September 2024, 21:13 WIB
Kerap Jadi Korban Bully, Fatia Nur Azzahra Kini Lolos Sekolah Polwan dari Jalur Disabilitas
Nur Fatia Azzahra (22), merupakan seorang tunadaksa (lengan kanan tidak sempurna) tampak semangat dalam mengikuti rangkaian pendidikan di Sepolwan RI, Ciputat, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Kamis (19/8)./Humas Polri
rmol news logo Siswa Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) RI, Nur Fatia Azzahra (22) dari kalangan disabilitas tunadaksa tampak semangat dalam mengikuti rangkaian pendidikan.

Nur Fatia dan satu siswa Sepolwan lainnya bernama Novita Fajrin dinyatakan lolos dan memenuhi syarat mengikuti pendidikan pembentukan Bintara Polri jalur disabilitas Tahun Anggaran 2024.

Fatia mengatakan cita-citanya untuk menjadi seorang anggota Polri berhasil digapainya setelah melalui berbagai tantangan, terutama dari pihak-pihak yang sering membully. Namun, semangatnya selalu muncul setelah mendapat nasehat dan dukungan dari orang tua. 

"Waktu SD saya pernah mengalami bullying dikarenakan saya tidak bisa olahraga voli, bully-an verbal. Saya Cuma bisa nangis dan kasih tahu orang tua kalau saya itu kenapa di-bully sama teman," cerita Fatia kepada wartawan di Sepolwan RI, Ciputat, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Kamis (19/8).

"Ayah dan ibu bilang kalau saya itu istimewa, tidak boleh minder dan malu, dan harus membuktikan kalau bisa," tegas Fatia 

Demi membentuk mental anaknya, ayah Fatia kerap mengajaknya ke luar rumah untuk sekadar bermain, hingga mengajarkan soal kemandirian. Ayah Fatia kerap mendorong Fatia untuk berani merantau.

"Alhamdulillah selalu dilatih ayah di depan rumah seperti diajak bermain bulu tangkis, diajak main voli. Meskipun tidak hebat, tapi akhirnya saya bisa mainnya. Ayah selalu memberikan gambaran terkait perantauan. Ayah bilang ‘merantau akan membuat kamu lebih berkembang’,” jelas Fatia meniru ucapan ayahnya.

Betul saja, tempaan ayah Fatia membuat dirinya menemukan banyak hal untuk mandiri dan hidup setara meski memiliki keterbatasan.

"Sejak SMA saya pernah ikut ayah kuliah S2 di Jambi, Unja. Ayah memberikan gambaran soal kehidupan di perantauan. Alhamdulillahnya sampai saat ini saya merasa banyak hal yang membuat saya mandiri selama merantau," terang Fatia.

Perempuan asli Bangka Belitung (Babel) ini menjelaskan didikan orang tua menjadikan membentuk dirinya menjadi perempuan yang bertekad kuat. Salah satu contoh nyata, Fatia bersekolah di umum 

"Saya difabel dari lahir. Saya disekolahkan di sekolah reguler. Saya di SD Islam terpadu, dan SMP-SMA di negeri. Saya kuliah merantau ke Jogja, di UII Fakultas Psikologi," ucap Fatia.

Fatia lulus dengan nilai sangat memuaskan yakni cumlaude. 

"(IPK-nya) 3,56, kuliah 3 tahun 8 bulan," lanjut Fatia.

Kegembiraan Fatia memuncak usai dirinya tahu Polri membuka penerimaan anggota dari jalur disabilitas.

"Dari kecil saya ingin jadi polisi, tapi saya sadar diri karena kondisi saya tidak mungkin diterima. Saya cari tahu sendiri (soal penerimaan jalur disabilitas) di IG (Instagram). Awalnya orang-orang yang kenal saya tidak sangka saya mau jadi polisi, karena yang orang-orang tahu saya mau ambil S2," cerita Fatia.

Seperti diketahui, Polri melalui Biro Pengendalian Personel SSDM Polri, merekrut 16 penyandang disabilitas pada penerimaan Bintara Tahun Anggaran 2024 ini. Mereka terdiri dari 3 siswa Bintara perempuan dan 13 laki-laki.

Rekrutmen kelompok disabilitas menjadi anggota organik merupakan kebijakan inklusif Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Polri pada tahun 2023 sebenarnya sudah melakukan rekrutmen terhadap kelompok disabilitas tapi untuk golongan ASN atau pegawai negeri pada Polri (PNPP). Dari kelompok itu kita pekerjakan di dua polda yaitu Polda Jogja kemudian di Polda Sumatera Selatan. Dari situ berproses, Pak Kapolri tambah yakin, 'Saya minta (difabel menjadi) anggota Polri'," tutur Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Dedi Prasetyo.rmol news logo article
EDITOR: JONRIS PURBA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA