Kapolresta Surakarta, Kombes Iwan Saktiadi mengatakan, terkait pertandingan Derby Jateng, pihaknya tetap mempedomani regulasi yang sudah ada bahwa suporter tim tamu tidak boleh hadir menonton.
"Kami sampai saat ini mempedomani regulasi atau ketetapan PSSI terkait Liga 1 bahwa aturannya belum berubah masih diselenggarakan tanpa suporter tamu," ucap Kombes Iwan dalam keterangannya di Mapolresta Surakarta, dikutip
RMOLJateng, Kamis (15/8).
Kapolres berharap manajemen tim PSIS Semarang bisa mengimbau para suporternya untuk mendukung dari tempat masing-masing dan tidak hadir di Stadion Manahan Solo.
"Kami minta dukungan kepada para suporter agar menaatinya ketentuan yang telah ditetapkan oleh FIFA kepada PSSI sehingga kita bisa dipercaya lagi untuk menggelar pertandingan dengan dihadiri oleh suporter kedua tim yang bertanding," tutur Kapolres.
Untuk mengantisipasi adanya suporter PSIS yang nekat menonton ke Solo, Polresta Surakarta bakal menyekat wilayah perbatasan.
"Selain itu kami juga akan melakukan sterilisasi di pintu masuk kota Solo untuk mencegah kehadiran para suporter PSIS Semarang," tegasnya
Menanggapi langkah Polresta Surakarta menjelang Derby Jateng antara Persis Solo dan PSIS Semarang, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto menyatakan, kebijakan ini diambil demi menjaga keamanan dan kenyamanan semua pihak yang terlibat.
"Kami memahami betapa pentingnya pertandingan ini bagi kedua belah pihak, baik bagi Persis Solo maupun PSIS Semarang. Namun, kami meminta seluruh suporter untuk memahami dan menghormati keputusan ini, karena hal ini dilakukan demi kebaikan bersama," ujar Kombes Artanto.
Lebih lanjut, Artanto menekankan pentingnya menjaga persaudaraan dan persatuan antarsuporter.
"Kami berharap, meski tidak bisa hadir langsung di stadion, para suporter tetap bisa mendukung tim kesayangan mereka dengan cara yang positif dari tempat masing-masing. Ini adalah bentuk cinta dan dukungan yang sejati, yang melampaui kehadiran fisik," tambahnya.
Artanto juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga suasana kondusif selama pertandingan berlangsung.
"Mari kita jadikan derby ini sebagai momentum untuk memperkuat tali persaudaraan antarkota, bukan justru sebaliknya. Saya percaya, dengan kedewasaan kita bersama, sepak bola bisa menjadi pemersatu, bukan pemecah," tutupnya.
BERITA TERKAIT: