"
Alhamdulillah, tabligh akbar bersama UAH bisa terealisasi. Kami sangat bersyukur karena beliau bisa datang dan menyampaikan kajian keislaman secara langsung,” kata Pimpinan Yayasan Abdul Azis Halaby, Erna Lisa Halaby dalam keterangannya, Sabtu (20/7).
Dalam tausiahnya, UAH menyampaikan banyak hal, salah satunya kisah keikhlasan seorang kakek yang merawat musala di sebuah desa.
“Saking ikhlasnya merawat musala, pada suatu ketika datang seorang dermawan dari Qatar ingin merenovasi musala, tetapi syaratnya si kakek itu yang merawat," kisah UAH di depan ribuan jemaahnya.
Tak ada yang tahu siapa sosok dermawan yang mengaku dari Qatar tersebut. Namun, masyarakat sekitar menganggap seorang dermawan tersebut adalah utusan Allah SWT.
Setelah mushola selesai direnovasi, si kakek kemudian merawatnya dengan ikhlas, hingga menjadi muadzin dan imam salat.
Setiap Senin dan Kamis, kata UAH, sang kakek berpuasa. Hingga pada suatu saat, sang kakek meninggal dunia saat berpuasa sunah.
“Beliau meninggal dalam keadaan mulia, di hari mulia dan di tempat mulai yang setiap saat dirawatnya,” cerita UAH.
BERITA TERKAIT: