Menurut Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, Jokowi setelah berkuasa hampir 10 tahun atas jasa dan dukungan Megawati dan kawan-kawannya, justru merusak dan menghancurkan Reformasi.
"Megawati Soekarnoputri perlu memecat Joko Widodo," kata Muslim kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/5).
Padahal kata Muslim, pada saat Reformasi 1998, Jokowi sudah ada. Akan tetapi, tidak ada buku atau sejarah yang mencatat andil Jokowi saat Reformasi terjadi yang mengakibatkan mahasiswa dan rakyat menjadi korban saat berjuang menggulingkan Orde Baru.
"Di antara isu besar Reformasi adalah berantas KKN. Saat ini, KKN oleh Jokowi dijadikan agenda utama kekuasaannya. Itu artinya, Jokowi adalah musuh utama Reformasi," terang Muslim.
Muslim menilai, Jokowi saat ini menjadi diri dan kekuasaannya sebagai boneka oligarki dan proxy kepentingan para pemodal. Dan rakyat dibuat menderita akibat utang dan infrastruktur ugal-ugalan yang jadi beban rakyat dan negara.
"Megawati Soekarnoputri sebagai putri Proklamator tidak cukup hanya mengeluh dan gebrak meja saat rakernas partainya. Megawati harus tampil selamatkan negara dan bangsa dari virus KKN yang menggerogoti bangsa ini," tegasnya.
Menurut Muslim, Megawati punya kekuatan di parlemen meski kekuatannya di eksekutif lemah. Akan tetapi, kekuatan partainya di parlemen dapat menggalang kekuatan bersama-sama partai pendukung Reformasi lainnya untuk menyelamatkan cita-cita yang ternoda saat ini.
Bahkan, beberapa elemen rakyat pencinta Reformasi kata Muslim, akan mendatangi Megawati Soekarnoputri di kantornya. Mereka mendaulat Megawati sebagai simbol kekuatan rakyat untuk menyelamatkan Reformasi.
"Rakyat ucapkan selamat atas terselenggaranya Rakernas PDIP, sembari mendesaknya untuk turun ke jalan memimpin rakyat selamatkan Reformasi. Sumber penyakit bangsa ini adalah Jokowi, maka menjadi tugas sejarah bagi Megawati untuk bersama rakyat menyelamatkan bangsa dan negara menyelamatkan Reformasi dengan memecat Jokowi dari kursi kekuasaannya," pungkas Muslim.
BERITA TERKAIT: