Mengingat menurut Adhie, saat ini banyak yang ingin memperebutkan kursi cawapres dengan menghalalkan segala cara.
"Apa syarat wapres sukses selain sabar dan rajin puasa? Soalnya banyak yang ingin jadi RI-2 halalkan segala cara," ujar Adhie kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (20/8).
Adhie melihat, terdapat beberapa pihak yang hendak menghalalkan berbagai cara agar mendapatkan tiket cawapres, seperti mengubah UU Pemilu soal batas minimal usia capres-cawapres, hingga soal anggaran BUMN.
"Ada yang perkosa UU agar anak di bawah umur bisa jadi wapres. Ada juga yang mau pakai uang BUMN tuk beli tiket RI-2," kata Adhie.
Adhie mengaku heran melihat situasi perpolitikan bangsa Indonesia saat ini menjelang Pilpres 2024. Hal itu dikarenakan, urusan cawapres sangat rumit. Apalagi, para capres saat ini belum menentukan cawapresnya.
"Kan persoalannya ada di cawapres nih, seolah-olah cawapres ada masalah besar di dalam politik kita. Semua orang berhitung soal cawapres. Pertanyaannya adalah, seberapa besar sih kinerja wapres di Republik ini? Setiap pertarungan itu selalu persoalannya di wapres kan," jelas Adhie.
Melihat kondisi perpolitikan seperti itu, Adhie menilai bahwa para capres saat ini secara politik belum siap karena masih sibuk dengan pertarungan siapa sosok cawapresnya.
"Karena faktanya wapres itu setelah terpilih juga enggak ngapa-ngapain. Sementara wapres itu penting ketika menjelang pilpres, setelah pilpres enggak ada manfaatnya, tidak dimanfaatkan," terang Adhie.
Untuk itu, Adhie berharap, Wapres Maruf Amin dapat memberikan fatwa politik soal wapres. Hal itu bertujuan agar tidak menjadi pertengkaran dan kegaduhan politik baru.
"Setelah capresnya terpilih ini kok menentukan wapresnya lebih gaduh ketika menentukan capresnya. Harusnya kegaduhan itu terjadi ketika memilih capres kan. Ini kok di Indonesia ke balik," pungkas Adhie.
BERITA TERKAIT: