Adapun kelima inisial terduga teroris yang diamankan S, T, PS, AG, dan R.
Lima orang jaringan teroris itu masih ada keterkaitan dengan serangan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat pada 7 Desember 2022 lalu.
"Beberapa hari yang lalu kami sampaikan ada dua orang dengan inisial S dan T. Update perkembangannya yang telah ditangkap oleh tim Densus 88 Antiteror Polri ada lima tersangka," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Jumat (4/8).
Lanjut Ramadhan, kelima terduga teroris itu ditangkap di lokasi yang berbeda. Penangkapan sendiri diawali oleh terduga teroris perempuan berinisial S warga Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali pada Selasa petang (1/8) pukul 16.00 WIB.
Kemudian, sambungnya, terduga teroris kedua yakni T alias TN ditangkap di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo pada Rabu malam (2/8) pukul 20.30 WIB.
Ketiga, PS di Desa Kedunglengkong, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali pada Kamis pagi (3/8) pukul 06.40 WIB selang beberapa jam anggota menangkap AG alias AS di Desa Keden Gentan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo pada pukul 14.30 WIB.
"Kelima, saudari R alias UD alias UA yang ditangkap tim Densus 88 pada hari Kamis, 27 Juli 2023 pukul 08.00 WIB di Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo," jelas Ramadhan.
Sementara itu, Juru bicara Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan dari kelima terduga teroris yang ditangkap, S merupakan pimpinan sub kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD), sementara TN, PS, dan AG adalah anggotanya, serta R merupakan istri dari pelaku ledakan di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung.
Bukan hanya menangkap para terduga teroris, Densus 88 juga menyita beberapa barang bukti, diantaranya peralatan elektronik, bahan-bahan kimia, dan alat-alat yang digunakan dalam merakit bahan peledak.
BERITA TERKAIT: