Usut punya usut, massa ojol itu meminta pertanggungjawaban usai rekannya diduga dipukul oleh salah satu sekurity di lokasi. Akibat kejadian itu, sopir ojol itu terlihat luka di kepala. Lantas, korban bersama rekan-rekannya itu lalu mendatangi kantor yang diduga menjadi tempat sekuriti itu bekerja.
Menyikapi hal ini, Kapolsek Metro Setiabudi Kompol M Agung Permana menjelaskan kronologisnya.
"Pada pukul 10.30 WIB saya mendapat laporan dari anggota bahwa terjadi keributan di gedung Multivision, Kuningan, Setiabudi. Setelah kami datangi TKP ternyata ada selisih paham antara satu orang sekuriti dan satu orang ojol," kata Agung.
Akibat kesalahpahaman tersebut, ratusan ojol terpancing emosi dan berusaha menemui pelaku. Beruntung, anggota yang ada di sekitar lokasi langsung datang dan mengamankan kedua belah pihak.
"Kemudian akibat perselisihan itu terjadilah keributan dan sudah kami amankan kedua belah pihak di Polsek," kata Agung.
Ke depan, Agung meminta semua pihak untuk menahan diri serta mempercayakan penanganan kasus ke polisi.
"Jadi percayakan proses hukum kepada Polsek Setiabudi. Sudah kami tangani sesuai prosedur yang berlaku dan sekarang dalam proses pemeriksaan lebih lanjut," kata Agung.
Video viral di media sosial memperlihatkan ratusan massa ojek online alias ojol menggeruduk salah satu kantor di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan pada Rabu (2/11). 
BERITA TERKAIT: