Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Isu 3 Periode, Legislator PDIP: Jokowi Mungkin Presiden Paling Banyak Difitnah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Sabtu, 17 September 2022, 06:07 WIB
Soal Isu 3 Periode, Legislator PDIP: Jokowi Mungkin Presiden Paling Banyak Difitnah
Politikus PDIP Perjuangan, Adian Napitupulu/Net
rmol news logo Sebuah nada pembelaan disampaikan politikus PDIP Perjuangan, Adian Napitupulu, terkait isu presiden 3 periode. Menurut Adian, Presiden Joko Widodo tidak pernah berbicara kepadanya soal 3 periode.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ditegaskan Adian, yang disampaikan Jokowi ialah soal mengajukan tawaran kepada negara, karena setiap presiden itu diberikan tanah dan rumah sebagai penghargaan negara kepada seorang presiden.

"Jadi, menurut saya soal isu itu banyak orang-orang yang tidak bisa mempertanggungjawabkan kata-katanya, asal bicara dan sebagainya," ucap Adian, dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (16/9).

Ia menilai, korban dari isu yang beredar tersebut adalah rakyat. Sebab, di situasi ombang ambing seperti ini banyak rakyat dijejali informasi berbagai macam pernyataan yang belum terbukti.

"Bagi saya sederhana, seluruh kader PDIP tidak boleh bicara capres cawapres, tidak boleh bicara koalisi, tugas kader hanya satu yaitu kalian dipilih rakyat, ya harus urus rakyat," tegasnya.

Bukan itu saja, ia juga memastikan presiden tidak pernah ikut campur dalam pemilu atau pilpres 2024. Sejuah yang ia tahu, presiden hanya menyampaikan soal tugasnya sekarang, di mana tugas-tugasnya akan diselesaikan di sisa jabatannya.

"Presiden cuma berkata, bahwa dirinya akan menyelesaikan seluruh tugas-tugas yang diembannya. Kewajiban-kewajiban secara konstitusional akan diselesaikan. Dia tidak peduli mau fitnah segala macam, dan menurut saya Jokowi mungkin presiden yang paling banyak difitnah di republik ini," demikian Adian Napitupulu. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA