Dalam tinjauannya, Kapolri mendengar langsung paparan dari Satgas Gabungan Basarnas, BNPB, Pemprov, TNI dan Polri dalam melakukan langkah-langkah mulai dari evakuasi hingga penanganan korban selamat.
"Kita lihat kesiapan dari satgas untuk melakukan langkah-langkah mulai dari bagaimana merawat masyarakat yang ditemukan dalam kondisi luka, kemudian ada juga kesiapan dari tim DVI untuk mendapatkan masukan dari masyarakat sekitar yang tentunya dilakukan dengan kegiatan evakuasi dan pencarian bagi masyarakat yang dilaporkan hilang. Tadi dilaporkan ada 22 orang yang ditemukan dan ada proses mengenali antemortem dan postmortem," kata Sigit di Lumajang, Senin (6/12).
Sigit menyampaikan apresiasi atas sinergi tim satgas gabungan yang sangat efektif melakukan mobilisasi masyarakat agar meniggalkan tempat tinggal dengan pindah ke tempat pengungsian. Selain itu, satgas gabungan juga melakukan trauma healing kepada korban dampak erupsi.
"Semuanya berjalan dengan baik. Teman-teman dari basarnas, BNPB, TNI, Polri semuanya bekerja sangat baik bersinergi," ujar Sigit.
Mantan Kapolda Banten ini menguraikan, untuk memulihkan keadaan pasca Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12), langkah jangka pendek satgas gabungan ialah melanjutkan proses pencarian dan evakuasi terhadap korban yang belum ditemukan.
Lalu untuk jangka menengah yakni bagaimana menghubungkan kembali akses Lumajang-Malang yang terputus akibat Jembatan Gladak Perak rubuh dampak erupsi Gunung Semeru.
Menurut Sigit, hal ini penting dan perlu dilakukan langkah cepat untuk membuat jalur alternatif transportasi yang baru agar distribusi bantuan dan perawatan korban luka bisa berjalan dengan baik.
"Ini perlu ada langkah cepat alternatif jalur transportasi yang baru dan ini sangat penting tentunya untuk mengirimkan distribusi bantuan dan tentunya perawatan lanjutan terhadap korban-korban saat ini sedang dirawat karena memang ada beberapa kondisi yang sudah membaik, dan ada juga dalam kondisi kritis dan ada perawatan di rumah sakit," bebernya.
BERITA TERKAIT: