Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kelirumologi Tembok Besar China

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/jaya-suprana-5'>JAYA SUPRANA</a>
OLEH: JAYA SUPRANA
  • Jumat, 03 Desember 2021, 10:26 WIB
Kelirumologi Tembok Besar China
Tembok China/Net
MANUSIA dan satwa merupakan dua jenis mahluk hidup yang membangun bangunan. Para jenis satwa yang membangun bangunan antara lain rayap, lebah, tawon, burung, biwara.

Beda dari manusia, satwa membangun bangunan sebagai pemukiman atau alat menangkap mangsa.

Satu di antara sekian banyak mahakarya bangunan yang dibangun oleh manusia adalah apa yang disebut sebagai Wan Li Changcheng alias di dunia dikenal sebagai Tembok Besar China. Beberapa kali saya sempat mengunjungi Tembok Besar China terbatas di kawasan Badaling saja akibat mustahil saya mampu menelusuri segenap Tembok Besar China yang konon lebih dari 8.000 kilometer panjangnya.

Sejarah


Tanpa mampu membuktikan benar-tidaknya, terpaksa saya hanya bisa menyimak anekaragam pendapat para sejarawan dan penguasa yang berkuasa menentukan sejarah tentang apa yang kini disebut sebagai Tembok Besar China.

Konon setelah Dinasti Zhou Timur runtuh pada sekitar abad III sebelum Masehi, Shi Huang Di sebagai kaisar pertama China memerintahkan pembangunan Tembok Besar demi melindungi wilayah kekuasaan dinasti Chin dari serangan musuh dari utara yaitu kaum nomadis Mongol.

Tembok Besar dibangun secara kerja paksa oleh para tahanan politik dan rakyat jelata setempat. Tembok Besar yang kini terlihat kasat mata sebenarnya bukan Tembok Besar yang dibangun atas perintah Shi Huangdi yang sudah runtuh tak berbekas.

Setelah Dinasti Chin lengser pada tahun 206 Sebelum Masehi, China terpecah-belah oleh perang saudara antara laskar Xiang Yu melawan Lui Bang. Setelah Liu Bang berhasil menaklukkan Xiang Yu maka Liu Bang menjadi kaisar pertama Dinasti Han yang melanjutkan pembangunan infrastruktur Tembok Besar China sebagai infrastruktur pertahanan kekaisaran China.

Kaisar Liu Bang juga mendayagunakan Tembok Besar sebagai jalur perdagangan yang kini tersohor sebagai Jalan Sutra yang pada masa Kaisar Wu Ti membuka gerbang perdagangan antara China dengan Eropa.

Tembok Besar di kawasan Badaling konon dibangun pada masa Dinasti Ming.

Kelirumologi

Berdasar hasil telaah Pusat Studi Kelirumologi terhadap Tembok Besar China dapat disimpulkan beberapa kekeliruan.

Antara lain: tujuan mendirikan Tembok Besar untuk membendung serangan musuh dari utara layak dianggap gagal total. Secara tak terbantahkan sejarah membuktikan bahwa bangsa Mongol akhirnya berhasil merangsek masuk ke dalam wilayah China bahkan berjaya mendirikan dinasti Ching.

Juga klaim bahwa Tembok Besar merupakan satu-satunya bangunan buatan manusia yang tampak dari rembulan dibantah oleh para astronaut kecuali mungkin para astronaut Republik Rakyat China.

Memang harus diakui di masa kini secara faktual Tembok Besar merupakan destinasi utama pariwisata Republik Rakyat China yang banyak mendatangkan profit dalam bentuk uang mau pun pamor bangsa China.

Di sisi lain secara tak terbantahkan pula Tembok Besar China di masa lalu bukan dianggap sebagai monumen kebanggaan nasional namun lebih cenderung merupakan monumen amanat penderitaan rakyat sekaligus monumen pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh para penguasa China terhadap rakyat yang dipaksa kerja-paksa membangun infra struktur tersohor sebagai Wanli Changcheng. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA