Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Filsafat Hidup Ceko

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/jaya-suprana-5'>JAYA SUPRANA</a>
OLEH: JAYA SUPRANA
  • Jumat, 22 Oktober 2021, 08:14 WIB
Filsafat Hidup Ceko
Ceko/Net
AKIBAT terlalu setia kepada Ibu Ayla, maka Ceko cenderung bersikap asosial terhadap sesama anjing mau pun terhadap manusia termasuk saya. Ceko tidak ramah terhadap siapa pun termasuk terhadap saya kecuali terhadap Ibu Ayla.

Pelatih


Demi mengurangi sikap asosial Ceko, ibu Ayla meminta bantuan seorang pelatih anjing tersohor dengan honor setara guru piano tersohor mau pun dokter gigi tersohor.

Pelatih sengaja dipilih yang memiliki rekam-jejak telah sukses mendidik puluhan anjing. Sang pelatih sangat percaya diri maka berani menjamin bahwa dalam waktu maksimal sepuluh session @ 60 menit dijamin Ceko sudah menjadi anjing sosial yang ramah terhadap siapa pun termasuk saya.

Sayang sang pelatih anjing tersohor ketemu batunya akibat secara emosional Ceko sudah terlalu terpaut dengan ibu Ayla.

Jangankan dengan orang lain sementara dengan sang perlatih tersohor itu pun Ceko tidak sudi berkomunikasi apalagi bersikap ramah.

Setelah sepuluh session @ 60 menit terlampaui, terbukti Ceko tetap bersikap asosial kecuali terhadap Ibu Ayla. Meski gagal total, sang pelatih anjjng tersohor tidak terlalu kecewa sebab tetap menerima honor sesuai kesepakatan seperti seorang pengacara meski gagal memenangkan kliennya tetap memperoleh honor sesuai kesepakatan di muka.

Kesatria


Tampak jelas Ceko sadar tentang siapa yang menyelamatkan dirinya dari disembelih dan dimakan para penggemar makan anjing. Ibu Ayla memang menebus Ceko dari penangkap anjing seharga Rp 300.000.

Ceko tidak memiliki surat kelahiran mau pun sertifikat yang menyatakan jenis ras apa. Kasta Ceko adalah yang paling rendah, sebab tidak ada kejelasan tentang ras Ceko.

Ada yang bilang DNA Ceko adalah mongrel sebagai campuran DNA berbagai jenis ras mirip gado-gado yang sudah dicampur menjadi satu hidangan.

Ceko memang anjing jelata yang lazim berkeliaran di lorong-lorong kawasan kumuh. Memang secara kasta Ceko tergolong rendahan, namun secara karakter Ceko tergolong tinggian. Sifat kekesatriaan nyata hadir pada diri Ceko terutama dalam hal kesetiaan terhadap Ibu Ayla.

Sangat mengharukan bagaimana Ceko senantiasa bahkan niscaya berupaya menimbulkan rasa bahagia bagi Ibu Ayla akibat sadar bahwa adalah Ibu Ayla yang menyelamatkan Ceko dari maut serta selanjutnya dengan penuh kasih sayang merawat Ceko.

Ceko membalas budi baik Ibu Ayla dengan ketulusan tanpa pamrih jabatan atau harta benda.

Sedih

Namun setiap saat saya merasa bahagia melihat Ceko membuat Ibu Ayla merasa bahagia selalu muncul rasa sedih. Saya sadar tidak ada yang abadi di alam semesta ini.

Pada suatu saat nanti pasti Ceko akan meninggalkan dunia fana ini. Saya tidak berani membayangkan betapa sedih perasaan Ibu Ayla apabila kehilangan Ceko.

Dari lubuk sanubari terdalam saya mengucap terima kasih kepada Yang Maha Kasih yang telah berkenan menganugerahkan rasa bahagia kepada Ibu Ayla karena telah memperoleh kesempatan untuk menyelamatkan dan merawat Ceko.

Dari Ceko saya belajar kearifan bahwa latar belakang ijazah, gelar akademis, gelar bangsawan, jabatan, rasa sama sekali bukan jaminan mutu kepribadian.

Dari Ceko saya belajar bahwa untuk bersifat baik sama sekali tidak butuh sertifikat ras atau diploma sebagai bukti lulus tes wawasan kebaikan. Cukup berbekal ketulusan saja.

Dari Ceko saya belajar kearifan makna kehidupan sejatinya yaitu selalu berupaya mempersembahkan bukan kebencian namun kasih sayang kepada sesama ciptaan Yang Maha Kasih di marcapada ini.

Terima kasih, Ceko! rmol news logo article

< SEBELUMNYA

Hikmah Heboh Fufufafa

BERIKUTNYA >

Dirgahayu Indonesia

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA