Tiang langit guncang, mengembuskan suara hitam,
Cahaya lenyap, buih beriak, pecah membusa, gelisah rasa,
ternyata kaupun keliru mendudukkan tempat maha adil.
Kau temukan berbagai alasan dan dalih apapun, agar letak putusan bisa menjadi sarana curang,
Keangkuhanmu, hasratmu, kau jadikan gerak tubuh untuk kejahatan,
Tidak ada lagi rasa takut, akal terpana, terjerumus, dihempas pun tiada berdaya,
Janji menjerat pun memengaruhimu, hingga rasa keadilan kau jauhkan
Tuan, Puan, bersekongkol memperdaya neraca hukum,
Laki, perempuan, kecil, maupun yang tua bangka membuat cela,
Lupa sumpah, menindas keadilan dan membuat hati luka,
Dan nurani semua tak bernyawa
Maka hardik dirimu, ajaklah diri, bangkitlah,
Sebab banyak yang kini tak mengenal dimana kau berdiri,
Kau harus tegak bernyala di atas sifat Ketuhanan Yang Maha Esa,
Jaga dalam setiap putusan mu,
Karena tiap ketok palu mu sejatinya mulia.
*Penulis adalah pakar hukum pidana
BERITA TERKAIT: