Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Data Auriga, Investasi China Naik 5 Kali Lipat di Era Jokowi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Rabu, 29 September 2021, 14:25 WIB
Data Auriga, Investasi China Naik 5 Kali Lipat di Era Jokowi
Aktivis Auriga Nusantara, Widya Kartika/Net
rmol news logo Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi asing langsung China terhadap Indonesia sejak tahun 2003 hingga 2020 mengalami peningkatan secara signifikan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Demikian disampaikan aktivis Auriga Nusantara, Widya Kartika saat menjadi narasumber dalam diskusi daring bertajuk "Komitmen Iklim Presiden China Xi Jin Ping: Bagaimana Implikasinya Terhadap Projects Batubara dengan Afiliasi Pendanaan Institusi Keuangan Tiongkok di Indonesia" pada Rabu siang (29/9).

Widya Kartika menjelaskan bahwa posisi China dari 2003-2014 terbilang sangat kecil porsinya dibandingkan dengan Singapura, Jepang dan Eropa. Namun tren ini kemudian bergeser di era Presiden Joko Widodo.

"Tahun 2015 sampai dengan hari ini, tren dari investasi luar negeri China itu memang meningkat sangat pesat, jadi 5 kali lipat, mengalahkan tren investasi Jepang, Eropa, dan Amerika," ujarnya.

Widya Kartika mengurai, angka itu baru mencakup tren investasi China di Indonesia. Belum lagi dari sisi impor dan ekspor dari China untuk Indonesia.

Jika pada tahun 2004 impor dari China itu hanya berkisar 10 persen, maka 10 tahun kemudian angka itu berkembang menjadi 17 persen.

"Untuk saat ini sepertinya sudah di atas 20 persen," katanya.

Sementara, jika melihat dari total pembiayaan luar negeri dari Bank of China untuk seluruh proyek PLTU batubara yang ada di seluruh dunia semenjak perjanjian iklim Paris, itu mencapai 35 miliar dolar AS lebih.

"Setengahnya berarti lari ke Indonesia," ujar Widya.

AURIGA Nusantara mencatat total dana yang digelontorkan investor China untuk proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara di Indonesia sekitar 17,1 miliar dolar AS.

Berdasarkan dengan data yang dimiliki AURIGA Nusantara, China telah membangun 14 EPC PLTU dengan kapasitas 6307 Megawatt dari 43 PLTU di seluruh Indonesia yang dibiayai oleh Bank of China.

"Apa yang jadi permasalahan dari investasi China? Banyak pihak yang berkali-kali telah mengingatkan bahwa kita memang harus berhati-hati terhadap investasi China," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA