Selamat Jalan, Mas Wibi

Saya mulai mengenal tokoh cendekiawan rendah hati namun tegar hati ini ketika almarhum mengundang saya untuk berjumpa dengan seorang tokoh ayatollah dari Iran yang berkunjung ke Indonesia.

Adalah mas Wibi yang berkisah tentang kawasan suaka bagi para gajah di Sumatra. Adalah mas Wibi yang mendukung prakarsa saya menyelenggarakan acara dialog Bapak Franki Wijaya dengan para LSM pemerhati pelestarian hutan.

Adalah sang warga kehormatan Aceh yang kepada saya memberikan gambaran peta politik Aceh setelah pemerintah berdamai dengan GAM.

Adalah mas Wibi pula yang mewujudkan hasrat saya mengundang para ojekawan berjumpa dengan tokoh ekonomi kerakyatan Prof Sri Edi Swasono dan mas Hendrawan Kertajaya demi meningkatkan profesionalisme para ojekawan agar mampu bersaing secara sehat dengan para pemodal besar yang mendayagunakan para ojekawan sebagai produk untuk mengejar profit.

Adalah mas Wibi yang membimbing saya untuk mau dan mampu memandang kebijakan publik dengan lensa yang senantiasa berpihak kepada kepentingan masyarakat adat dan rakyat miskin selaras agenda Pembangunan Berkelanjutan.

Maka dengan penuh kerendahan hati saya bersujud memanjatkan doa memohon Yang Maha Kasih berkenan  menerima arwah mas Ilarius Wibisono di samping Yang Maha Kasih. Amin.