Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Selesai Olah TKP, Polisi Masih Dalami Penyebab Kebakaran Kilang Pertamina Balongan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Selasa, 13 April 2021, 18:53 WIB
Selesai Olah TKP, Polisi Masih Dalami Penyebab Kebakaran Kilang Pertamina Balongan
Empat kilang minyak PT Pertamina di Balongan yang terbakar/Net
rmol news logo Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan saat ini tim pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskerim Polri telah selesai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran empat kilang minyak PT Pertamina di Balongan, Indramayu.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Puslabfor telah selesai melakukan olah TKP. Dan sekarang barang bukti tersebut sedang dilakukan pemeriksaan secara laboratorium," kata Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/4).

Untuk itu, kata Rusdi, sejauh ini pihaknya belum menemukan siapa tersangka yang menyebabkan kilang minyak tersebut hangus terbakar.

"Sedang dilakukan pemeriksaan oleh tim ahli tentunya yang natninya akan mendapat suatu kesimpulan yaitu tentang kebakaran kilang di balongan, kebakaran darimana, titik apinya di bagian apa dan jgua sumber api darimana itu nanti akan terjawab nanti," beber Rusdi.  

Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman menduga kerugian yang dialami negara akibat terbakarnya empat kilang minyak milik PT Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat ditaksir mencapai Rp 1,25 triliun.

Yusri merinci jumlah kerugian itu. Berdasarkan diameter tangki 55.5 meter dan tinggi 15.5 meter, dengan kapasitas menampung BBM sebanyak  37 ribu m3. Lalu kata dia, melihat besaran dan lamanya kebakaran diperkiraan BBM disetiap tangki mencapai setidaknya  80 persen dari kapasitas maksimal, maka bila tangki penuh 1 tangki adalah 32.000 KL  atau setara 200.000 barel setiap tangki.

Untuk sejumlah 4 tangki berisi BBM jenis naphta, gasoline dan Pertamax Ron 92 sejumlah 800.000 barel yang musnah terbakar.
Jika asumsi harga perbarel USD 70, maka potensi kerugian Pertamina menjadi 80.000 barel X USD 70 = USD 56  juta.

Sementara untuk membangun 4 tangki jenis flooting roof dengan fasilitas assesoris pompa dan perlengkapan safety seperti kilang TPPI, dibutuhkan sekitar USD 5 juta per tangki, sehingga untuk membangun tangki BBM seperti semula dibutuhkan dana sekitar USD 20 juta.

Selain itu, Pertamina harus membayar ganti rugi dan pengobatan korban akibat kebakaran serta ditambah biaya operasi pemulihan sekitar USD 2 juta.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA