Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perkembangan Mutakhir Fisika Partikel

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/jaya-suprana-5'>JAYA SUPRANA</a>
OLEH: JAYA SUPRANA
  • Rabu, 07 April 2021, 18:37 WIB
Perkembangan Mutakhir Fisika Partikel
Ilustrasi/Ist
23 Maret 2021, panitia penyelenggara Moriond Electroweak Physics Conference melaporkan perkembangan terkini ilmu fisika partikel yang dikononkan merupakan teori paling mandraguna di khasanah sains meski masih dianggap sebagai sebuah teori yang sama sekali belum rampung, sebab memang masih berada pada tahap awal perkembangannya.

Ilmu fisika partikel dideskripsikan sebagai sebuah wadah mulia bagi partikel-partikel fundamental yang gagal merangkum grativitas dan dark matter sebagai unsur misterius pada saat tarikan grativitas yang juga tidak bisa menjelaskan kenapa lebih banyak materi ketimbang antimateri di alam semesta ini.

CERN

Dengan dalih yang saya tidak mengerti itu, sebuah tim saintis dari laboratorium fisika partikel Eropa di Jenewa yang tersohor dengan akronim CERN datang ke Muktamar Fisika Elektro Arus Lemah Moriond di La Thule, Italia dengan keyakinan mampu memberikan penjelasan tentang perkembangan ilmu fisika partikel yang layak dicatat dengan tinta digital pada lembaran sejarah sains.

Ternyata penjelasan cukup arkais namun terkait partikel yang disebut sebagai quark cantik yang merupakan bagian dari partikel yang disebut e-meson.

Ketika quark cantik melayu maka anak-anak partikel memproduksi sepasang lepton yang terisi enerji yang mungkin merupakan sebuah elektron serta ekuivalen anti-materinya pada sebuah posisi sepasang lepton yang lebih berat, sebuah muon dan anti-muon. Kesimpulan itu tidak selaras dengan model standard yang memprediksi jumlah yang sama dengan pasangan-pasangan tersebut.

LHCB

Namun sebuah analisa terhadap hasil eksperimen LHCBd sebagai sebuah detektor yang secara khusus dirancang tim ilmuwan CERN menyimpulkan bahwa pasangan elektron-positron lebih berlimpah-ruah ketimbang pasangan muon.

Apabila terkonfirmasi maka hal tersebut merupakan celah yang dicari dan dinanti para pelaku riset untuk menyelipkan sebuah metaphorical crowbar demi membuka sang Standard Model sebagai tabir yang menyelubungi apa yang tersembunyi sebagai kemungkinan daya ke lima alam untuk mendampingi gravitas, elektro magnetik serta arus kuat dan lemah daya nuklir.

Meski kalkulasi memperhitungkan bahwa kemungkinan 1 banding 1.000 pembuktian itu bisa berhasil. Para ilmuwan fisika partikel sendiri malah lebih skeptis yaitu memperhitungkan kemungkinan pembuktian berhasil adalah dalam 1 banding 3.500.000.

Getaran Sukma

Jika anda mengerti makna laporan Muktamar Elektro Arus Lemah Moriond berarti anda memang seorang ilmuwan merangkap cendekiawan dengan wawasan pengetahuan serta kearifan kaliber super hebat sebab saya sama sekali tidak mengerti. Maka sebagai seorang ultra awam fisika partikel saya merasa sulit ikut merasakan getaran sukma seorang anggota tim CERN yang nyeletuk “We were actually shaking when we first looked at the results, we were excited. Our hearts did beat a bit faster”.

Sama halnya dengan seorang yang tidak tergetar sukma akibat tidak paham mengenai betapa sulit bahkan sebenarnya mustahil Michael Anthony yang tuna netra dan autis berhasil mem-possible-kan sebuah mission impossible dengan mempergelar Mahakarya Konserto nomor 1 gubahan Peter Ilyich Tchaikowksi diiringi Orkes Simfoni Indonesia Pusaka secara virtual di mana para pemusik dan solois direkam secara virtual maka saling terpisah di lokasi kediaman masing-masing. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA