"Kami telah menerima 56 kantong jenazah dan juga 8 kantong properti. Ini telah dilakukan kegiatan-kegiatan, baik di antemortem, maupun rekan-rekan yang ada di postmortem," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/1).
Rusdi mengatakan, jika data antemortem dan posmortem lengkap, maka tindak lanjut yang dilakukan oleh tim DVI ialah melakukan rekonsiliasi alias pencocokan melalui data identifikasi seperti sidik jari dan jenis warna kulit hingga struktur gigi geligi.
"Kalau cocok, maka akan teridentifikasi korban-korban dari kecelakaan Sriwijaya tersebut," tandas Rusdi.
Jenderal bintang satu ini menambahkan, posko antemortem dan posmortem di RS Polri ini hanya mengumpulkan data tersenut dari pihak keluarga. Untuk itu, kata dia, terkait dengan kesimpangsiuran data penumpang akan ada instansi lain yang akan menjelaskan dan melakukan pendalaman.
Pada hari kedua tepatnya Senin (11/1) tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi korban pertama. Kapusinafis Polri Brigjen Hudi Suryanto menyebutkan korban berhasil diidentifikasi dari pencocokan sidik jari antemortem dan postmortem.
"Korban bernama Oky Bisma, warga Kramatjati, Jakarta Timur. Sidik jari kami dapat dari KTP-el. Oleh karenanya, KTP-el ini menjadi penting. Manakala ada hal-hal seperti ini," ujar Hudi kepada wartawan di RS Polri, Senin (9/1).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.