"Bisa berupa dokumen-dokumen, ijazah, Kartu Keluarga (KK). Karena keterangan-keterangan apapun sangat membantu tim DVI untuk mengidentitikasi jenazah-jenazah yang jadi korban pada peristiwa kecelakaan tersebut," kata Rusdi kepada wartawan di Jakarta, Senin (11/1).
Mantan Karobinops SOPS Polri ini menyampaikan, hingga Minggu malam (10/1), RS Polri telah menerima 21 sampel DNI dan tujuh kantong jenazah.
"Tim telah menerima sampel DNI sebanyak 21 sampel. Kemudian kantong jenazah tujuh kantong jenazah. Mulai hari ini tim akan melakukan tugas, melakukan identifikasi terhadap kantong-kantong jenazah maupun hal-hal lain yang berhubungan dengan kecelakaan pesawat tersebut," ungkapnya.
Sebanyak 306 personel yang terdiri dari unsur TNI, Kementrian Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia dan ahli forensik Indonesia sudah bersiaga di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk mengidentifikasi korban Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kapulauan Seribu, pada Sabtu (9/1).
Berdasarkan rilis dari Kementerian Perhubungan, Sriwijaya Air SJ-182 mengangkut total 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru. Sebanyak 40 orang dari total penumpang merupakan penumpang dewasa, 7 di antaranya anak-anak, dan 3 bayi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.