Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono membeberkan, operasi penangkapan itu dilakukan di perumahan Vila Mutiara Biru, Kota Makassar, Seulawesi Selatan Rabu pagi sekitar pukul 06.00 WITA.
"Sebanyak 20 orang ditangkap, dua orang diantaranya Meninggal Dunia karena melakukan perlawanan dengan inisial MR dan SA," kata Argo kepada wartawan, Rabu (6/1).
Saat dilakukan penangkakan kedua pelaku melakukan perlawanan dengan masing-masing menggunakan senjata tajam jenis parang dan senapan angin jenis PCP.
Adapun keterlibatan terduga teroris yang ditembak mati merupakan penyedia fasilitas kelompok Jamaah Anharut Daulah (JAD) di Makaasar bersama ratusan jamaah lainya.
"Melakukan kajian khusus pendukung daulah di villa mutiara dan yayasan aridho. Pada tahun 2016 bersama keluarga hijrah atau bermaksud bergabung dengan organisasi ISIS di Suriah namun dapat dibatalkan di bandara Soekarno-Hatta," ungkap Argo.
Kemudian, dua orang terduga teroris yang ditembak mati ini juga terlibat dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di gereja Katedral Zolo Philipina dimana pelaku bom bunur diri di Philipina tersebut merupakan salah satu kelompok yang belajar di Vila Mutiara Biru, Kota Makassar.
"Mulai bulan oktober 2020 kelompok Vila Mutiara secara rutin lakukan latihan menembak dan naik gunung (idad)," jelas Argo.
BERITA TERKAIT: