"Tim penilai tingkat Provinsi sudah terjun ke 10 kabupaten/kota di wilayah NTB. Dengan selesainya tugas tim penilai tingkat provinsi di seluruh kabupaten/kota, telah mendapatkan 6 nominator terbaik Lomba Kampung Sehat," kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Artanto dalam keterangan tertulis, Jumat (6/11).
Keenam desa yang lolos ke babak final adalah Desa Kembang Kuning (Lombok Timur), Desa Perenek (Sumbawa), Desa Mura (Sumbawa Barat), Kelurahan Dasan Cermen (Mataram), Desa Genggelang (Lombok Barat) dan Desa Pesanggrahan (Lombok Timur).
Artanto mengatakan, penilaian dilakukan dari sisi prestasi masing-masing kampung atau desa, seperti apa yang telah diupayakan oleh desa itu selama pandemi Covid-19, kekompakan warganya dan inovasinya.
"Seperti misalnya Desa Mura yaitu melaksanakan program dengan penguatan Dasawisma, melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, membuat taman-taman desa sebagai tempat bermain warga Desa Mura agar tidak bermain keluar untuk mencegah Covid-19 dan sebagai tempat berjualan UMKM yang ada," ujar Artanto.
Artanto menyampaikan Lomba Kampung Sehat NTB akan berakhir pada Senin pekan depan (9/11). Panitia akan mengumumkan tiga pemenang yakni juara 1, 2 dan 3 di Hotel Killa Senggigi Beach.
Lomba kampung sehat NTB ini merupakan inisiasi dari Polda NTB dengan menggandeng Pemprov NTB dan Korem 162/Wira Bhakti dengan tujuan membuat gerakan lawan Covid-19 yang masif di tingkat desa.
Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal menuturkan, pihaknya sengaja mendesain program ini berbentuk lomba dikarenakan lomba adalah metode terbaik untuk mengajak masyarakat terlibat aktif dalam upaya-upaya melawan Covid-19.
Kami sadar bahwa program intervensi terhadap Covid-19 sebaik apa pun, tidak akan berhasil tanpa partisipasi masyarakat," ujar jenderal bintang dua ini.
Iqbal mengatakan setiap daerah di NTB memiliki kultur serta karakter masing-masing. Sehingga tiap desa memiliki cara masing-masing dalam mencegah terjadinya penularan Corona di lingkungan mereka.
"Tiap daerah punya kulturnya masing-masing. Sehingga, juga tak mungkin untuk mendesain satu mitigasi yang kemudian diterapkan secara kaku di masing-masing daerah. Partisipasi masyarakat dan kultur daerah yang berbeda-beda itulah kata kuncinya. Sehingga lahirlah Lomba Kampung Sehat: Nurut Tatanan Baru," demikian Iqbal.