Dengan memandang matamu yang memandang syahdu
Mekah dari gua Hira
Ajari aku cinta, ya Rasul
Dengan darah yang mengalir pedih di kakimu
Karena batu yang kau balas doa kasih sayang
Ajari aku cinta, ya Rasul
Dengan tenang yang memendam dalam beribu getir
Saat melangkah tinggalkan tanah tumpah darah
Ajari aku cinta, ya Rasul
Dengan doa-doa panjang malam-malam gundah
Di balik parit dan kepungan lawan menyesakkan
Ajari aku cinta, ya Rasul
Dengan tetes air matamu menatap koyak jasad Hamzah
Yang kau seka dengan maaf tanpa dendam
Ajari aku cinta, ya Rasul
Dengan amnesti penuh pada seluruh musuh
Tanpa setitik darah tumpah di penaklukan Mekah
Ajari aku cinta, ya Rasul
Dengan panas lemah tubuhmu berkhotbah
Setelah sahabat menangis cemas merinduimu
Ajari aku cinta, ya Rasul
Dengan lirih suaramu menyebut umatmu
Kala ajal memisahkanmu dari yang paling kau cintai...
M. Syamsul Arifin Munawwir
Staf Pengajar Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan
Penulis buku “Islam Indonesia di Mata Santriâ€
BERITA TERKAIT: