Aku: Jangan ngaco… Jelasnya gimana?
Temanku: Kamu gak gajian se-thn, tapi sekamar ma Via Vallen
Aku (mikir): Deal… Mulai kapan?
***
Kepada Pembaca, stop. Berhenti. Jangan komen apa-apa. Anda harus perhatikan:
1. Dialog tersebut hanya di pikiranku.
 2. Belum kukatakan pada siapa pun.
 3. Aku bukan menulis pornografi.
Mungkin, aku terpengaruh hasil riset Prof Dr. Terri Fisher, psikolog di Ohio State University, AS, pada 1991.
Bahwa rata-rata pria memikirkan seks 19 kali per hari. Sedangkan wanita 10 kali.
Itu sebabnya ramai diberitakan: Pria bernama Pije (41) , fans berat Via Vallen (29), membakar mobil Alphard Via, Selasa (30/6/2020). Terus, ditangkap polisi.
Diinterogasi polisi, Pije mengaku cinta mati pada Via. Dia bakar Alphard, gegara ditolak kedatangannya di rumah Via Vallen.
Padahal, dia sudah menempuh jarak sekitar 725 kilometer. Dari Karawang, Jawa Barat, ke rumah Via di Sidoarjo, Jawa Timur.
Dengan ‘nggandol’ (nebeng) beberapa truk. Sambung-menyambung. Apalagi, di Sidoarjo dia seminggu tidur di emperan warung, dekat rumah Via.
Menggelandang. Demi ketemu Via.
Bukankah, itu ‘harga’ yang mahal? Setidaknya, dibanding dialog imajinatif-ku tentang ‘gaji setahun’ di atas?
Aku yakin, Pije tergila-gila lagu Via, ‘
Sayang’:
Sayang… opo kowe krungu, jerite atiku?
Mengharap… engkau Kembali
Sayang, nganti memutih rambutku
Ra bakal, luntur tresnoku…Langsung, disambar hentakan irama rap. Dangdut koplo. Bersamaan, bibir Via Vallen nyerocos, mendendangkan ketulusan cinta. Cepat dan cepat.
Saat nyanyi begitu, mata Via Vallen yang ‘damar kanginan’, antara redup dan bergas.
Bibirnya yang merah tebal, menegaskan kecantikannya.
Goyangnya tipis-tipis saja.
Yakin, hati Pije dibuat molat-molet. Sampai dia nekat.
Kejadian serupa menimpa penyanyi cantik-sintal, Madonna pada 1995. Saat itu usia Madonna 37, sedang top-topnya.
Fans beratnya, Robert Dewey Hoskins (40), berhasil masuk, meloncati pagar rumah Madonna di Holywood Hills, Amerika. Ditangkap polisi juga.
Mirip Pije, Robert Dewey Hoskins tunawisma, cinta mati pada Madonna. Dikutip dari
Dailymail.co.uk, 10 Februari 2012, Hoskins akhirnya dibui 10 tahun.
Via Vallen dan Madonna sama-sama cantik untuk ukuran bangsanya. Sama-sama punya penggila berat. Asli gila.
Mereka beda karakter. Via Vallen kalem, lembut, menghanyutkan pria. Madonna trengginas, agresif, mengobarkan asmara.
Mestinya karakter seks mereka beda juga. Ini agak sulit digambarkan. Aku membayangkan kira-kira begini:
Kalau Via bercinta dengan suami (kelak) tenang, romantis, syahdu. Nyaris tanpa suara.
Madonna? Asyiknya bercinta dengan suami di pantai yang sepi. Di atas pasir nan putih. Berguling-guling di situ. Selesainya, mereka ‘gupak wedhi’.
Istilah cinta buat mereka tentunya juga beda. Pencinta Madonna, cocoknya cinta sekonyong-konyong-koder. Pinjam istilah Didi Kempot (alm). Terasa bergolak. Akhiran bunyi: nyong-nyong-der… bantingannya berasa.
Pecinta Via Vallen, cocoknya cinta terkiwir-kiwir. Bahasa Jawa, kiwir-kiwir artinya hampir putus. Tidak sampai putus. Ini justru membuat pria segendeng Pije.
Tapi, sudahlah… Pije dan Hoskins pelaku kriminal.
Bapak kriminologi modern, Cesare Lambrosso (1835-1909), dokter kelahiran Italia, merumuskan, penjahat 4 golongan.
Born Criminal, Insane Criminal, Occasional Criminal, Criminal of Passion.
Born Criminal, penjahatnya punya tanda-tanda khusus pada fisiknya. Ukuran telinga tidak normal, tangan terlalu panjang, rahang terlalu menonjol.
Insane Criminal, penjahatnya embisil atau hampir idiot.
Occasional Criminal, pelaku kejahatan berdasar pengalaman, yang terus berulang. Lazim disebut residivis.
Criminal of Passion, orang melakukan kejahatan karena senang. Puas. Lega.
Pije dan Hoskins masuk golongan
Insane Criminal.
Jangan salah, Hoskins ternyata pernah dirawat di rumah sakit jiwa.
Pije, awal diperiksa di Polsek Tanggulangin, disimpulkan kurang waras. Ditanya, jawabnya ngelantur. Akhirnya dia mengakui perbuatannya.
Merujuk teori kriminologi Cesare Lambrosso, Pije dan Hoskins kecerdasannya di bawah normal. Kalau normal, mana mungkin begitu?
So, bagi cowok penggemar berat selebriti cewek, hati-hati. Jangan pernah datangi rumah idolamu. Jika nekat, Anda embisil.
Menurutku, cukup komunikasi lewat ponsel. Kirim WA begini:
“Via Vallen… Jangan Bikin Cintaku Terkiwir-kiwir.â€
Kalau gak nurut, akan kubakar mobilmu.
Djono W OesmanWartawan Senior
BERITA TERKAIT: