Raja Malaysia Akan Memanggil Satu-satu Anggota Parlemen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Selasa, 25 Februari 2020, 12:58 WIB
Raja Malaysia Akan Memanggil Satu-satu Anggota Parlemen
Datuk Ahmad Fadil Shamsuddin/Repro
rmol news logo Raja Malaysia atau Yang Dipertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah akan memanggil semua anggota Parlemen Malaysia.

Pemanggilan akan dimulai petang ini (Selasa, 25/2). Setiap anggota Parlemen akan menghadap Raja Malaysia satu per satu.

Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui persoalan yang sedang terjadi di arena politik domestik Malaysia, dan untuk mendapatkan keyakinan mengenai siapa yang pantas menjadi Perdana Menteri.

Demikian disampaikan Kepala Pengelola Bijaya Diraja Istana Negara, Datuk Ahmad Fadil Shamsuddin, dalam jumpa pers yang disiarkan langsung dari Istana Negara beberapa saat lalu, Selasa (25/2).

Disebutkan, “sesi temuduga khas” itu akan digelar hari ini dan besok.

Ini adalah move kedua Raja Malaysia setelah kemarin menerima pengunduran diri Mahathir Mohamad dari kursi Perdana Menteri diikuti dengan melantiknya sebagai Perdana Menteri Interim sampai terbentuk pemerintah yang baru dan definitif.

Datuk Ahmad Fadil Shamsuddin dalam kesempatan itu juga menjelasakan bahwa keputusan Raja Malaysia melantik Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri Sementara sesuai dengan peraturan yang mengatakan bahwa Raja Malaysia melantik anggota Parlemen yang mendapat kepercayaannya.

“Yang pada hemat Baginda mendapat kepercayaan mayoriti ahli-ahli Dewan,” ujarnya.

Adapun mengenai pertemuan personal interview antara Raja Malaysia dengan setiap anggota Parlemen Malaysia disebutkan akan berlangsung ringkas, antara dua sampai tiga menit. Bisa juga kurang atau lebih dari itu.

Kelompok pertama yang akan diinterview hari ini sebanyak 90 anggota Parlemen. Sementara selebihnya akan diinterview besok (Rabu, 26/2) sejak pagi hari.

Parlemen Malaysia memiliki 222 anggota. Dalam Pemilu 2018 lalu, koalisi Pakatan Rakyat yang terdiri dari Partai Keadilan Rakyat (PKR), Partai Aksi Demokrasi (DAP), Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM, dan Partai Amanah Nasional, keluar sebagai pemenang.

Namun dalam tiga hari terakhir, Pakatan Harapan mengalami perpecahan. Partai Bersatu memilih keluar bersama dengan sebelas anggota PKR. Ini membuat Pakatan Harapan kehilangan kursi mayoritas dan artinya kehilangan legitimasi untuk memerintah.

“Semua akan dipanggil. Tidak da yang dikecualikan,” sambungnya lagi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA