Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Firli Bahuri: Keikhlasan Guru Seperti Akar Dan Gula, Mengubah Peradaban Bangsa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Senin, 25 November 2019, 17:20 WIB
Firli Bahuri: Keikhlasan Guru Seperti Akar Dan Gula, Mengubah Peradaban Bangsa
Firli Bahuri tak pernah lupa jasa-jasa gurunya saat sekolah/Net
rmol news logo Tidak ada sebuah kesuksesan tanpa ada andil dari seorang guru. Peran guru tidak hanya sekadar mentransfer ilmu pengetahuan dan memberikan bekal kehidupan di masa depan. Tetapi guru juga bagian yang tidak bisa dipisahkan untuk mewujudkan cita-cita negara, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Begitu yang disampaikan oleh Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarhakam) Polri Komjen Firli Bahuri di Mapolda Sumatera Selatan usai upacara parade penyambutan Kapolda Sumsel Irjen Priyo Widyanto, Senin (25/11).

“Begitu besarnya peran guru, guru juga bisa melakukan perubahan peradaban. Dari orang yang tidak beradab menjadi beradab,” kata Firli.

Makna guru bagi alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 ini tidak hanya itu, namun juga merupakan mahluk yang bekerja dan berjuang tanpa pamrih. Ia memberi gambaran seorang guru rela untuk tidak tidur hanya untuk mempersiapkan pelajaran apa yang akan diberikan besok.

“Semua orang ataupun bangsa tidak bisa menampikkan jasa seorang guru,” tegas Firli.

Keikhlasan seorang guru, kata Firli, ibarat akar pohon yang memberikan nutrisi kepada ranting, batang, daun, hingga buah. Tetapi manusia hanya melihat kokoh, manis, dan bagusnya bunga dari pohon. Tanpa melihat peran akar di balik itu semua.

“Orang tidak pernah mengatakan terima kasih akar, sudah memberikan buah yang manis, oh indah sekali pohon ini karena adanya bunga semerbak. Itulah guru,” ujarnya mengibaratkan.

Keikhlasan guru, juga ibarat gula yang tidak pernah mengatakan dirinya manis. Seperti guru tidak ada yang pernah mengatakan di balik orang sukses itu ada jasa-jasanya. Meskipun di balik setiap kesuksesan orang atau majunya peradaban suatu bangsa tidak pernah bisa dilepaskan dari guru.

“Ikhlasnya guru sama dengan ikhlasnya gula, seperti guru dia tidak pernah ingin disebut jasa guru, tetapi jasanya dirasakan oleh setiap orang oleh setiap umat manusia, oleh setiap murid-muridnya, oleh setiap kemajuan bangsa dan peradaban bangsa itu sendiri," ucapnya.

Untuk itu, belum lama ini, mantan Deputi Penindakan KPK ini secara khusus mengundang mantan-mantan gurunya ke rumah dinas jabatan Kapolda Sumsel. Ia tak lupa nama-nama guru yang pernah mengajarnya ketika SMA.

“Beberapa hari yang lalu saya undang guru-guru saya, umurnya ada yang sudah 93 tahun. Mari semua anak-anak bangsa hormati guru, mari kita besarkan negara kita dengan cara membalas budi seorang guru,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA