Menurut Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto, pihaknya memeriksa selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP).
"Dan juga menarik semua jenis senjata yang digunakan personel kepolisian saat pengamanan di DPRD Sultra," ujar Ari Dono, di Kendari, Sabtu (28/9).
"Karena ada temuan selongsong peluru maka perlu diperiksa," imbuhnya.
Pencocokan ini dilakukan dengan memeriksa senjata yang digunakan personel saat pengamanan.
"Perlu kita data senjata apa saja yang dibagi, amunisinya berapa? Ini untuk diteliti," tutupnya.
Dua mahasiswa di Kendari meninggal dunia saat ikut aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sultra. Keduanya adalah Randi (21) dan Yusuf (19).
Randi merupakan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Halu Oleo (UHO). Randi meninggal dunia akibat luka tembak di dada sebelah kanan.
Sedangkan Yusuf meninggal dunia setelah menjalani operasi akibat luka serius pada bagian kepala, di RSUD Bahteramas.
BERITA TERKAIT: