Pengantar Epistemologi Perut Buncit

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/jaya-suprana-5'>JAYA SUPRANA</a>
OLEH: JAYA SUPRANA
  • Sabtu, 04 Mei 2019, 07:37 WIB
Pengantar Epistemologi Perut Buncit
Jaya Suprana/Net
NASKAH "Malumologi Perut Buncit" yang dimuat Kantor Berita RMOL 30 April 2019 dibanjiri tanggapan sehingga tanpa disengaja menjadi semacam pengantar ke arah epistemologi perut buncit.

Empati
               
Yang prihatin amanat penderitaan saya berbelas kasih maka sopan dalam tidak tega komentar macam-macam namun hanya memberi emotikon orang tertawa atau menangis belaka.

CEO Anantapura, Ivan Chen yang ternyata banyak tahu tentang mitologi China pamer informasi diawali hahaha bahwa Bi Lek Hud aslinya ahli strategi politik bernama Fan Li merekrut kekasihnya yang luar biasa cantik jelata menjadi mata-mata namun tertangkap musuh lalu dihukum mati sehingga Fan Li bertobat tidak mau main politik kekuasaan lagi untuk berkelana mengajar rakyat berwirausaha sehingga tersohor sebagai Bi Lek Hud, sang dewa kemakmuran.

Sementara wakil dirut MURI, Osmar Semesta Susilo mentang-mentang sukses menurunkan berat badan lewat diet radikal menjelang pernikahan dirinya, tega melukai hati saya meski saya pendiri MURI dengan cuma singkat menyebut nama "Sammo Hung!" sebagai bukti bahwa ada bintang film Hongkong juga berperut buncit.

Siwa

Peneliti canabis yang giat mengamati relief-relief candi-candi Hindu di pulau Jawa, Peter Dankowski membeber fakta kultural bahwa Siwa sebagai Trimurti bersama Wisnu dan Brahma memiliki tiga pewujudan yaitu Siwa Mahamadewa sebagai dewa para dewa, Siwa Bhairawa sebagai dewa penghancur namun juga Siwa Mahaguru sebagai dewa kearifan yang ternyata berperut buncit Ungkapan mas Peter mengingatkan saya tentang masih ada seorang dewa putra Shiwa yang juga berperut buncit yaitu Ganesha yang malah berkepala gajah.

Dokter pribadi saya, dr. Tiara berikhtiar menghibur saya dengan tidak mempermasalahkan perut buncit yang sudah dianggap apa boleh buat telanjur menjadi identitas jati diri saya namun menyarankan secara medis meneliti alasanologi perut saya buncit. Menghibur sambil tidak membantah kenyataan perut saya memang buncit!

Takdir

Sang budayawan Jawa, Ngatawi al Zastrouw malah tega sesumbar bahwa slogan perjuangan zaman now adalah "Maju Perut, Pantat Mundur!".

Sementara kolega sesama bakul jamu yang menjadi Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu, Dwi Ranny Pertiwi Zarman seirama-senada dengan pendiri Komunitas Kartunis Kaliwungu merangkap mantan pemred majalah Humor, Darminto M. Sudarmo menyampaikan salam solidaritas senasib "Perut saya juga buncit!".

Naga-naganya memang hukumnya wajib, saya harus ikhlas menerima suratan takdir bahwa sementara ini perut saya buncit yang InshaAllah secara alami akan menyusut dengan sendirinya akibat berbagai penyakit menjelang ajal saya. rmol news logo article

Penulis sedang belajar makin ikhlas menerima kehendak Yang Maha Kuasa sebagai yang terbaik bagi diri saya sendiri.

< SEBELUMNYA

Hikmah Heboh Fufufafa

BERIKUTNYA >

Dirgahayu Indonesia

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA