Nikmat rindu menyambung kasih
Silaturahim meniti lorong
Tak selesai jauh diraih
O, hari rayaku
Santan cinta menyiram penantian
Setahun memendam rasa
Padahal tak seharusnya
Hanya ketupat menyuarakan keikhlasan
Islah setiap saat membuka
Tiap hati yang ridla legawa
Maaf kita minta pada semua
Dari setiap hati yang mendiskon obralnya
Maaf kita beri semuanya
Untuk setiap hati yang meminta dan pasti tersedia
Fitri yang melapangkan
Suci yang melonggarkan
Bersih yang meniadakan
Relasi yang tak berbeban
Esok sudah terbayangkan
Ridla kembali kusam
Senyum kembali mudah tersimpan
Terlalu pendek kefitrian
Sejengkal di tengah tol nafsu yang panjang
Membentangkan keangkaraan
Pejabat kembali ke habitat
Rakyat kembali ke bumi penat
O, inikah rupanya
Mengapa Ramadan dirindukan
Setan-setan tak enak hati
Menjadi pembisik mengajak kolaborasi.
Semarang, 2017
BERITA TERKAIT: