Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Puisi Doa Kematian Penguasa

Rabu, 02 November 2016, 11:59 WIB
Puisi Doa Kematian Penguasa
Ilustrasi
Malam ini
Angin terasa sangat dingin
Mencumbu kulit hingga ke tulang
Menyisahkan bahwa sepi harus mati

Malam ini
Bintang dan bulan terlihat indah
Menari di pucuk langit
Merangkai puisi untuk kekasih di sana

Malam ini
Cahaya bintang
Cahaya bulan
Turun  ke akar bumi

Malam ini
Menyinari setiap hitam
Hingga mata bisa melihat
Hingga jemari bisa menggenggam

Malam ini
Hatiku ingin terbang menelan jarak
Hingga ia bisa menyatu dengan bulan
Melepas semua beban

Malam ini
Di bumi dan langit
Hanya kesunyian mendera
Hanya bayang hitam yang menyala

Malam ini
Suara jangkrik bisa kudengar
Rasa sepi membalut tubuh yang sakit
Tertancap pilu di di sekujur jasad

Malam ini
Bumi Tuhan terlihat lebih jujur
Orang orang hidup dalam kepura-puraan lelap ditelan kantuk
Terasa sangat jujur

Malam ini
Puluhan miliar doa
Terbang menembus laksa
Mengitari arsy Alloh

Malam ini
Begitu hening
Selalu kulihat sebuah semangat
Kabulkan doa kami:

Ya Robbana penggallah leher, kedua tangan dan kaki Tuhan bumi! Jangan engkau beri ampunan sedikit pun pada mereka [***]

Dicuplik Ketua Komando Masyarakat Tertindas Martimus Amin dari puisi tanpa nama pengarang, dengan penambahan judul dan perubahan syair.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA