"Saya tidak pernah memukul orang," tegasnya ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (26/7).
Dalam peristiwa pengeroyokan yang diduga dilakukan Arif bersama dua pengawalnya, Arif justru mengaku bahwa dirinyalah yang ditendang dan sempat terjatuh dua kali.
"Sayalah yang ditendang dan jatuh dua kali," kata Arif.
Meski demikian, Arif belum mau menjelaskan secara terperinci bagaimana kronologi kasus yang saat ini sedang ditangani oleh kepolisian di Dewata itu.
"Pada saatnya saya akan klarifikasi," tukasnya.
Peristiwa pemukulan berawal dari pria yang diduga merupakan Arif Wibowo menyebrang di Pelabuhan Gilmanuk, Bali menuju Pulau Jawa.
Febrian (korban) mengaku dirinya bersuara keras karena adanya suara bising kendaraan dan suara mesin kapal ketika dirinya menginformasikan kepada para penumpang untuk segera turun dari mobil.
Suara keras Febian diartikan lain oleh Arif. Mendengar suara keras Febian, Arif kemudian menurunkan semua anggota keluarganya yang berada dalam mobil.
Merasa aktivitas penurunan penumpang kendaraan yang dimiliki Arif itu mengganggu jalannya proses masuknya kendaraan di dalam kapal, Febian menegur Arif.
"Kan ini menghambat proses muat. Terus saya bilang kalau mau turun di belakang saja. Karena proses muat sedikit dipercepat," ujarnya.
Tidak terima dengan teguran Febian, Arif naik pitam. Arif turun dari kendaraan dan mendorong Febian dengan diikuti oleh dua orang diduga pengawal Arif langsung memukuli Febrian.
"Kamu itu enggak tau siapa saya," kata Febian menirukan ucapan Arif.
Mendengar adanya keributan, petugas keamanan kapal datang untuk melerai. Mereka kemudian dibawa ke Polsek Gilimanuk untuk dimintai keterangan.
Saat di Polsek, Febrian mengaku sudah berdamai dengan Arif. Namun Febian mengaku meski telah berdamai, proses hukum tetap berjalan.
[zul]
BERITA TERKAIT: