Menurut Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, masuknya ribuan ton daging sapi ilegal dari India ke Indonesia ini merupakan kerjasama yang manis antara mafia daging India dengan pihak Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC).
"Di sini memang ada persaingan atau perang dagang antara para mafia. Atau, saat ini sedang perang mafia daging India melawan mafia daging Australia. Selama ini, mafia daging Australia menguasai atau ada dugaan monopoli pangsa pasar Indonesia," kata Uchok di Jakarta (Selasa, 15/03).
Uchok, yang juga pengamat politik anggaran ini, tidak sependapat jika DPR memanggil Menteri Keuangan dan Menko Polhukam mengenai dugaan mafia daging impor sapi ilegal. Dia lebih setuju jika pihak DPR merekomendasikan Dirjen Bea Cukai dipecat saja.
"Permintaan DPR hanya buang-buang energi saja kalau hanya memanggil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan. Akan lebih bagus, pihak DPR rekomendasikan agar Dirjen Bea Cukai dipecat saja. Gitu saja kok repot," ungkapnya.
Soal impor daging ilegal dari India itu pertama kali diungkap oleh Anggota Komisi XI DPR, M. Misbakhun, yang meminta KPK RI mengawasi DJBC. Dia mengungkapkan, pada 6 Januari 2016, kapal masuk pelabuhan Tanjung Priok membawa 7 kontainer yang diduga berisi daging dari India.
[ysa]
BERITA TERKAIT: