Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Anggota MPR: LGBT Lebih Berbahaya Dibanding Terorisme Dan Narkoba

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Sabtu, 27 Februari 2016, 21:06 WIB
Anggota MPR: LGBT Lebih Berbahaya Dibanding Terorisme Dan Narkoba
aboe bakar al habsy
rmol news logo Dampak yang ditimbulkan oleh lesbian, gay, biseksual, dan transeksual (LGBT) lebih berbahaya dibandingkan kejahatan terorisme dan narkoba. Sebab, LGBT secara fitrah melanggar kodrat manusia dan agama, serta tidak sesuai dengan Konstitusi dan Pancasila yang menjadi landasan dalam bernegara.

Demikian disampaikan Anggota MPR RI Aboe Bakar Alhabsyi dalam Sosialisasi 4 (empat) Konsensus Dasar Bernegara di Amuntai, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Sabtu (27/2).

"Pertama, hubungan sejenis ini melanggar kodrat. Seharusnya hubungan manusia itu antara lelaki dan perempuan, yang fungsinya untuk melanjutkan keturunan. LGBT mengakibatkan manusia tidak lagi memiliki keturunan, akhirnya kita akan mengalami putus generasi," jelas Aboe dalam keterangan tertulisnya.

Kedua, LGBT melanggar Pancasila, khususnya Sila Pertama yang mengatur tentang Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjadi dasar dalam kehidupan di masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Sebagai manusia, kita diperintah Tuhan untuk kawin dan memiliki keturunan. "Karenanya kita memiliki UU Perkawinan," jelas legislator dari Dapil Kalimantan Selatan I ini.

Ketiga, Konstitusi UUD 1945 Pasal 28 dan 29 telah mengatur bahwa semua warga negara wajib untuk mematuhi ajaran agama masing-masing yang dianutnya, termasuk mematuhi larangan untuk kawin sesama jenis.

"Bahkan dalam Islam secara tegas dicontohkan bagaimana kaum Luth dibinasakan lantaran mengabaikan larangan tersebut. Oleh karenanya LGBT ini bertentangan dengan konstitusi kita," papar anggota Komisi III DPR RI ini.

Keempat, telah ditemukan banyak kasus kesehatan yang muncul dari perilaku LGBT. Diketahui, data WHO menyebutkan bahwa kaum Gay dan Transgender memiliki resiko 20 kali lebih besar tertular penyakit HIV/AIDS dibandingkan dengan populasi normal. Bahkan, data tersebut juga menunjukkan bahwa 40 persen kaum Homoseksual dan 68 persen kaum Transgender telah terbukti menderita penyakit HIV/AIDS.

"Ini pertanda LGBT sangat buruk bagi kesehatan. Jadi bisa dibayangkan jika kegiatan seks bebas dan tidak sehat terus dilakukan oleh kaum transgender dan kaum gay, maka penularan penyakit ini pun dapat terus meningkat secara drastis," tandasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA