Rio Haryanto harus membayar sebanyak 15 juta euro atau sekitar Rp 231 miliar kepada Manor Racing untuk tampil satu musim penuh pada 2016.
Diberitakan, Manajemen Rio
PT Kiky Sports sudah menyetor 3 juta euro kepada Manor Racing. Sementara sponsor utama Pertamina sedang mencairkan dana 5 juta euro. Sisa kekurangan dana sekitar 6,6 hingga 7 juta euro belum jelas. Pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga menjanjikan anggaran Rp 100 miliar atau sekitar 6,6 juta euro.
Namun, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi hingga kemarin belum bisa memastikan sumber anggaran untuk menggenapi kekurangan bayaran Rio kepada Manor. Menteri Imam hanya menÂgatakan berupaya menggelontorkan dana Rp 100 miliar dari anggaran kementeriannya. Namun untuk melakukan itu harus atas persetujuan DPR, melalui mekanisme pengajuan APBN Perubahan 2016.
Persoalan kekurangan pembaÂyaran Rio kepada Manor menjadi salah satu isu yang dibahas publik pengguna media sosial di Tanah Air. Isu lain yang juga ramai adalah pereÂdaran meme yang membandingkan warna mobil Mercedes MRT05 yang ditunggangi Rio dengan warna bus Metromini.
Netizen merespons positif inisiatif mantan pembalap Alex Asmasoebrata yang mencoba memÂbantu kekurangan pendanaan Rio melalui gerakan '5000 untuk Rio Haryanto Pebalap F1.' Dia mengajak masyarakat untuk menyumbangkan minimal Rp 5000 untuk membantu kekurangan dana itu.
Akun @yuniacutie83 berharap, para pengusaha berpartisipasi memÂbantu Rio dan timnya. "Semoga Rio Haryanto bisa dapet dana buat bertanding yaa. Tuan-tuan otomotif yang dermawan dan rendah hati pasti membantu. Mudah mudahan pemerintah juga," harapnya.
Akun @istigfar313 mengatakan, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama membantu Rio agar dapat mengikuti seluruh sesi balapan pada musim 2016.
"Waduh, sisanya masih banyak ya? Harus ada kerja sama seluruh elemen masyarakat nih. Kapan lagi Indonesia bisa dukung maksimal pembalap di F1?" cuitnya.
Akun @PartaiSocmed menÂyarankan kepada BUMN yang saat ini menjadi sponsor tim atau negara lain untuk mencabut dukungan, lalu mengalihkan dananya untuk mensponsoru Rio.
"Justeru akan lebih baik jika seÂlesai kontrak, nanti Garuda alihkan dana sponsornya dari Liverpool ke Rio Haryanto," sarannya.
Beberapa netizen juga menyuaraÂkan supaya ada gerakan penggalanÂgan dana untuk Rio. Akun @Iskak menilai, Pemerintah belum menunÂjukkan keseriusan mendukung Rio. Jika tidak dapat membantu Rio menyelesaikan persoalan dana, lanjut dia, pemerintah bisa menjadi koordinator pengumpulan dana.
"Pak @jokowi, yakin pemerintah nggak mau dukung Rio Haryanto? Mungkin galang dana juga dari pihak lain agar bisa bawa nama harum negeri ini," sarannya.
Usul senada disampaikan akun @ wiimbii. Dia meyakini, berjuta-juta rakyat Indonesia akan ikut berparÂtisipasi menyisihkan rejeki jika Presiden menyampaikan imbauan. "Penggalangan dana rio haryanto jaÂdi solusi, walau nggak seberapa tapi rakyat peduli prestasi," katanya.
Bahkan, akun @d_e_rajendra mengaku sudah tidak sabar dapat membantu Rio. "Harus dikirim ke mana Pak @imam_nahrawi kalau mau ikut nyumbang koin? Harus gerak cepat Pak," usulnya.
Sedangkan akun @nidnid mengaÂtakan, sumbangan masyarakat untuk membantu Rio harus dipertangÂgungjawabkan laporannya secara transparan.
"Dana segitu besarnya harus jelas tuh kegunaannya. Jangan jadi dana bancakan, hehe," sindirnya.
Secara terpisah, Menpora Imam Nahrawi mengaku tidak rela peÂbalap Formula 1 asal Indonesia, Rio Haryanto, mendapatkan dana dari negara lain seperti Malaysia. Hal itu ia sampaikan menanggapi kabar, Kementerian Pariwisata Malaysia akan memberikan dukungan kepada Rio.
"Tentu saya tidak rela ada (sponÂsor-red) pihak lain. Terlebih lagi ada embel-embel negara lain," ujar Imam di Kantor Kemenpora, Jakarta, kemarin.
Dia berharap, Rio Haryanto mendapatkan sponsor BUMN nasional maupun Kementerian Pariwisata. "BUMN nasional atau Kementerian Pariwisata bisa memÂberi sponsor. Ini kesempatan bagus untuk Kementerian Pariwisata memasang Wonderful Indonesia. Kami akan mendorong mereka," kata Menpora.
Imam mengaku telah berkomuÂnikasi dengan ayah Rio Haryanto, Sinyo Haryanto, perihal bantuan sisa pembayaran. Imam meminta Sinyo tidak menerima bantuan dari negara lain. ***