Pantas Bila Pemerintah Minta Pemilik Medsos Filter Konten Teror

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Kamis, 25 Februari 2016, 01:37 WIB
Pantas Bila Pemerintah Minta Pemilik Medsos Filter Konten Teror
ilustrasi/net
rmol news logo . Pemerintah Indonesia perlu meminta komitmen dari para pemilik media sosial dan mesin pencari seperti facebook, twitter, youtube, instagram, google dan lain-lain untuk ikut mencegah terorisme.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Komunikonten, Hariqo Wibawa Satria, dalam diskusi bertajuk "Peran Media Alternatif dalam Kajian Revisi UU Terorisme; Upaya Mencegah Radikalisme di Kalangan Generasi Muda" yang digelar Social Media For Civic Education (SMCE) di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu sore (24/2).

Selama ini, ungkap Hariqo, masyarakat memang banyak terbantu dengan medsos dan mesin pencari. Namun sebaliknya, medsos dan mesin pencari juga diuntungkan dengan iklan dari pemerintah dan warga Indonesia.

"Karenanya pantas kita meminta agar mereka membantu memfilter konten-konten yang merugikan kepentingan nasional Indonesia," jelas Hariqo Wibawa yang juga pendiri Relawan Komunitas Peduli ASEAN ini. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA