‎

. ‎Peci merupakan identitas nasional. Dulu, Bung Karno dan para pendiri bangsa juga selalu mengenakan peci. Dan menariknya, survei menunjukkan salah satu yang membuat rakyat menyukai Bung Karno adalah karena memakai peci.
Demikian disampaikan Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, saat menyampaikan sambutan dan pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD PDI Perjuangan Jabar, di Bandung (Selasa, 23/2). Â
‎Rakerda PDI Perjuangan ini pun ditandai dengan pemakaian peci dengan pin Bung Karno. Ada 1.900 lebih kader PDI Perjuangan yang hadir beserta undangan mendapatkan peci sebagai simbol identitas nasional yang dipakai secara serentak di sela acara Rakerda DPD PDI Perjuangan Jabar.‎
‎"Ini bukan sekadar meniru-niru, tetapi simbol untuk spirit kita, untuk mengingatkan bagaimana perjuangan Bung Karno untuk kita teruskan, gelorakan kembali kepemimpinannya yang berwatak ke bawah," kata Hasto.Â
‎Menurut Hasto, Bandung dipilih untuk menggelorakan pemakaian peci sebagai identitas nasional karena banyak jejak sejarah Bung Karno. Di Bandung inilah, Bung Karno pernah dipenjara oleh rezim kolonial Belanda, serta di Bandung juga Bung Karno menyampaikan pidatonya yang terkenal, yakni Indonesia Menggugat. Bahkan, di Bandung pula Bung Karno menginisiasi digelarnya Konferensi Asia Afrika yang kemudian menjadi inspirasi kemerdekaan banyak negara di Asia dan Afrika.
‎"Maka dari itu, kita mulai menggelorakan pemakaian peci dengan pin Bung Karno bahwa ini bagian dari simbol nasionalis, bukan simbol skat agama, ras maupun suku tertentu," ungkap Hasto.Â
‎Hasto menegaskan, sebagai partai ideologis dengan basis perjuangan Trisakti Bung Karno, PDI Perjuangan berkepentingan menjaga simbol identitas nasionalis dan juga ajaran-ajarannya. Hasto membeberkan hasil survei salah satu lembaga survei kredibel belakangan ini yang menunjukkan bahwa 87 persen rakyat menyukai cara Bung Karno memimpin Indonesia. Dan yang tidak kalah menariknya 23,4 persen menyukai cara berpidato Bung Karno dan 16,5 persen menyukai peci Bung Karno.Â
‎Itulah yang menurut Hasto patut menjadi pesan dan spirit bagi PDI Perjuangan agar bagaimana apa yang diajarkan oleh Bung Karno tetap bisa dijalankan. Apalagi, PDI Perjuangan saat ini sedang dipercaya rakyat mengelola kekuasaan sehingga harus menjadikan wajah partai yang kerakyatan dan berkebudayaan.Â
‎"Kekuasaan yang kita dapatkan harus dijadikan sebagai alat pemotong birokrasi panjang yang selama ini menjadi hambatan. Kita harus rumuskan langkah bagaimana sikap partai dalam menunjukkan keberpihakan kepada rakyat," demikian Hasto.
[ysa]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: