"Pembangunan proyek kereta cepat ini cukup besar manfaatnya, karena akan ada penyerapan tenaga kerja hingga 50 ribu orang," ‎kata anggota Komisi IV DPRD Jabar, Gatot Tjahyono, Minggu (17/1).
‎Gatot mengingatkan masyarakat tidak perlu khawatir dengan kedatangan tenaga asing yang akan dipekerjakan dalam proyek tersebut.Lantaran sudah ada kesepakatan bahwa hanya tenaga ahli saja yang didatangkan dari Tiongkok sementara sisanya menggunakan tenaga lokal.
Meski demikian, Gatot menyayangkan karena proses administrasi proyek tersebut masih belum rampung, seperti Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) dan masterplannya belum siap.
"Segera diselesaikan RTRW dan masterplannya, agar proyek ini segera berjalan karena tentunya akan membawa keuntungan besar bagi Walini sendiri," demikian Gatot, seperti dilansir
RMOLJabar.
Sebelumnya Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan izin presiden terkait pembangunan proyek kereta api cepat rute Jakarta-Bandung terbit pada 20 Januari 2016. Dengan demikian, prosesi peletakan batu pertama (groundbreaking) mega proyek tersebut bisa dilangsungkan sehari setelahnya.
"Kalau izin pembangunan selesai, maka groundbreaking akan diadakan 21 Januari 2016, tepatnya di KM 95," tandasnya. [
zul]
BERITA TERKAIT: