"Bukan hanya ke sektor perdagangan dan jasa", kata Kepala Ekonom BNI, Ryan Kiryanto, dalam sebuah diskusi di Jakarta (Jumat, 15/1).
Karena, lanjut Ryan, bila disalurkan ke sektor produktif seperti pertanian, perkebunan, perikanan, dan sebagainya, memiliki multiflier effect yang tinggi. Terutama, dalam hal menyerap tenaga kerja.
"Kalau di sektor perdagangan, hanya memiliki manfaat bagi si pedagang itu sendiri", imbuh dia.
Selain itu, kata Ryan, penyaluran KUR juga harus lebih diefektifkan ke daerah-daerah yang dinilai 'minus'. Tujuannya, agar masyarakat disana kembali bergairah secara ekonomi, tidak frustasi, dan merasa diperhatikan oleh pemerintah. "Program KUR saya nilai tepat sebagai Jaring Pengaman Sosial, soft loan. Program KUR juga bisa dioptimalkan untuk
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pembiayaan Kementrian Koperasi dan UKM Braman Setyo‎ mengatakan, untuk mempercepat realisasi penyaluran KUR 2016 diperlukan dukungan berbagai pihak, seperti kementrian teknis, lembaga, dan pemerintah daerah.
"Dukungan dari Kementrian dan lembaga, serta Pemda, berupa penyediaan anggaran bagi kegiatan penyiapan calon debitur KUR, penyusunan basis data calon debitur KUR, pembentukan tim monitoring dan evaluasi penyaluran KUR di sektor masing-masing, juga pendampingan," jelas Braman.
[ysa]
BERITA TERKAIT: