"Saat mendapat undangan peringatan 100 hari meninggalnya Salim Kancil, saya langsung nyatakan akan hadir dan memberikan dukungan kepada masyarakat agar terus peduli dengan desa dan lingkungannya," ujar Menteri Marwan.
Menteri Marwan meminta masyarakat mengenang Salim Kancil, aktivis lingkungan yang dibunuh karena menolak penambangan pasir di Desa Selo Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Dikatakan Menteri Marwan, sosok Salim Kancil perlu mendapat apresiasi atas perjuangannya melawan sikap aparatur daerahnya yang sewenang-wenang merusak lingkungan.
"Dia (Salim Kancil) sadar, dampaknya tidak hanya hari itu saja, tapi generasi mendatang akan bernasib lebih buruk lagi jika lingkungan daerahnya rusak," ujarnya.
Perlawanan yang diperlihatkan oleh Salim Kancil, kata Menteri Marwan, sudah seharusnya diikuti oleh masyarakat lainnya di Indonesia yang melihat ada ketidakberesan di wilayahnya.
"Yang paling penting, perlawanan masyarakat tidak anarkis dan tidak ada kepentingan pribadi. Harus berdasarkan kepentingan bersama," ujarnya.
[dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.