Tokoh Islam Hadiri Open House Yang Digelar Sabam Sirait

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Sabtu, 02 Januari 2016, 19:10 WIB
Tokoh Islam Hadiri <i>Open House</i> Yang Digelar Sabam Sirait
rmol news logo . Sejumlah tokoh lintas agama dan lintas partai menghadiri acara open house yang digelar keluarga Sabam Sirait dalam rangka syukuran memasuki tahun 2016. Acara digelar di kediaman Sabam di Jalan Depos, Bintaro, Jakarta Selatan (Sabtu, 2/1).

Hadir dalam acara ini misalnya AM Fatwa. AM Fatwa merupakan tokoh muslim dan juga tokoh Muhammadiyah yang melakukan oposisi di era pemerintahan Soeharto. Tak heran, Fatwa kemudian dipecat dari pegawai negeri sipil (PNS) dan bahkan dipenjara. Di era reformasi, Fatwa ikut mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN).

Di mata Fatwa, sosok pendiri PDI Perjuangan sekaligus tokoh nasional Sabam Sirait sangat berkesan. Bahkan, cara berpolitik Sabam menjadi teladan bagi banyak politisi.

"Pertama kali waktu dipecat sebagai PNS hanya Pak Sabam sebagai anggota DPR yang mau menerima saya. Kemudian waktu saya dipenjara, saya sering berkorespondensi dengan Pak Sabam. Pak Sabam ini sebagai senior saya di politik," kata AM Fatwa.

Selain Fatwa, hadir juga tokoh muslimah Nahdlatul Ulama (NU) yang juga senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lily Chadijah Wahid. Lily pun mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru kepada keluarga Sabam.

Acara ini juga dihadiri Menteri Dalam Negeri yang juga mantan Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo dan cendekiawan sekaligus rohaniawan Romo Magnis Suseno. Hadir juga ratusan orang, yang terdiri dari para kader PDI Perjuangan, termasuk para kolega dan tetangga terdekat.

Dalam kesempatan ini, saat menyampaikan sambutan, Sabam menegaskan bahwa konsep Bhinneka Tunggal Ika serta NKRI harus dipertahankan. Sabam pun sedikit bercerita tentang Gus Dur. Sabam dan Gus Dur merupakan lawan debat dan kadang berbeda dalam memandang satu persoalan. Namun demikian, keduanya tetap bisa berteman dengan baik karena sama-sama memperjuangkan dan mempertahankan Bhinneka Tunggal Ika.

"Kita suka bertukar pikiran," ungkap Sabam. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA