James R. Moffett mundur setelah terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan jatuhnya harga komoditas perusahaan tambangnya. Perusahaan tambang emas dan tembaga terbesar di dunia ini mengalami kesulitan tahun ini karena nilai kedua hasil tambangnya itu mengalami penurunan. Untuk nilai tembaganya saja turun sebanyak 26 persen. Â
Di perdagangan bursa saham per tengah hari Senin kemarin waktu Amerika Serikat (28/12), nilai saham perusahaan Freeport-McMoRan itu terjun bebas sekitar 61 sen atau sekitar 8,1 persen menjadi 6,95 dolar AS per saham.
Hubungan Moffett dengan Sudirman Said, diantaranya bisa dibaca dan dianalisa melalui Surat Kementerian ESDM pada tanggal 7 Oktober. Dalam surat balasan kepada Freeport Indonesia itu, Sudirman misalnya menulis bahwa terkait dengan permohonan perpanjangan kontrak PTFI, pihaknya memahami bahwa pemerintah Indonesia dan PTFI telah berdsikusi dan menyepakati seluruh aspek dalam naskah kesepkatan kerjasama yang ditandatangi pada 25 Juli 2014. Pemerintah Indonesia, lanjut Sudirman, juga berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan investasi asing di Indnesia.
Surat pada tanggal 7 Oktober ini, yang kemudian langsung dirilis pada 8 Oktober oleh Freeport, ternyata bisa menaikkan saham Freeport. Pada 9 Oktober, harga saham Freeport naik 2,61 persen menjadi 13,35 dolar AS, setelah pada 8 Oktober saham Freeport juga telah naik lebih dari 10 persen. Nampak, surat Sudirman ini menaikkan nilai saham, sehingga Sudirman boleh dikatakan sedang mau menyelamatkan Moffett.
Di Freeport-McMoRan, tentu saja Jim Moffett bukan satu-satunya eksekutif di Freeport McMoran. Belakangan, misalnya, hadir Carl Icahn, yang Oktober lalu berhasil menguasai hampir 9 persen saham Freeport dan menjadi shareholder individu terbesar. Moffett pun akhirnya terpaksa harus mundur setelah nilai saham Freeport terus terjun bebas.
Kondisi internal Freeport McMoran yang berujung pada pengunduran diri Moffett sepintas membenarkan dugaan bahwa ada hubungannya antara surat yang ditulis Sudirman Said tanggal 7 Oktober itu dengan upaya menyelamatkan situasi keuangan Freeport McMoran.
Bagi Sudirman Said, ini bisa mempersulit posisi dirinya di tengah kabar mengenai rencana kocok ulang Kabinet Kerja.
Hal lain yang juga membebani posisi Sudirman Said adalah Dana Ketahanan Energi yang dibaca sebagai cara pemerintah menarik dana dari rakyat secara ilegal.
[ysa]
BERITA TERKAIT: