Sejatinya, JK bukan siapa-siapa lagi di panggung politik nasional. JK bisa masuk lagi ke gelanggang karena jasa PDI Perjuangan, dengan membuka pintu politik dan menjadikannya sebagai Wakil Presiden.
"Itu pun dengan catatan, JK benar-benar mengabdi buat rakyat dan tidak mencapuradukkan kepentingan bisnis dengan kepentingan publik. JK harus ingat dengan janji ini," kata Direktur Segitiga Institut, Muhammad Sukron, kepada
Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Selasa, 22/12).
Namun belakangan, lanjut Sukron, gelombang kepentingan kedekatan dan kepentingan keluarga bisnis JK tak bisa tebendung. Sebut saja terkait dengan kasus Pelindo II yang membela dan melindungi RJ Lini, maupun terkait dengan pertemuan antara kerabat JK dengan bos besar Freeport McMoran James R Moffett harus dilakukan secara proporsional.
"Di bagian lain, ternyata menteri-menteri bawaan JK tak begitu bagus kinerjanya. Bahkan di antaranya jelas-jelas bertentangan dengan dengan konsepsi Nawacita dan gagasan besar Trisakti," ungkap Sukron.
[ysa]
BERITA TERKAIT: