Demikian disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Dede Rosyada, saat meluncurkan Pusat Ekonomi Kreatif (Pekraf) di kampus UIN Jakarta (Kamis, 10/12). Dengan peluncuran ini maka UIN resmi memiliki Perkraf.
Selama ini, lanjut Dede, perguruan tinggi lebih banyak berkutat pada pengembangan akademik seperti riset dan pengajaran. Maka melalui pusat ekonomi ini diharapkan perguruan tinggi dapat berkiprah lebih jauh dengan terlibat langsung dalam kegiatan advokasi, riset, dan pendampingan ekonomi ummat.
Menurut dia, pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang memunculkan pasar tunggal di kawasan ASEAN tinggal menghitung hari. Itu mengharuskan kesiapan ummat-bangsa untuk berkompetisi dengan masyarakat ekonomi dari negara-negara lain yang tergabung dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN.
"Hadirnya PEKRAF, sangat diharapkan dalam memberdayakan ekonomi ummat sehingga siap menjadi pelaku utama di pasar ASEAN, bahkan dunia," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Pekraf Rizaluddin Kurniawan mengatakan bahwa pendirian PEKRAF UIN Jakarta merupakan upaya civitas academica kampus tersebut untuk terlibat langsung dalam pemberdayaan ekonomi umat di sektor ekonomi kreatif. Selama ini, bidang tersebut belum banyak disentuh mengingat fokus utama lembaga pendidikan tinggi seperti UIN Jakarta sebagian besar lebih mengarah pada riset dan pengajaran akademik.
Ekonomi kreatif, sambung Rizal, penting disasar oleh lembaga perguruan tinggi mengingat makin potensialnya sektor ekonomi ini dalam penguatan kapasitas ekonomi umat-bangsa.
[ysa]
BERITA TERKAIT: