Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Apakah Bagi Istana Bantuan Riza Chalid Untuk Jokowi Termasuk Hiperbola?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 04 Desember 2015, 21:40 WIB
Apakah Bagi Istana Bantuan Riza Chalid Untuk Jokowi Termasuk Hiperbola?
jokowi
rmol news logo Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebut bahwa isi rekaman pembicaraan Ketua DPR RI Setya Novanto, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin dan pengusaha M. Riza Chalid ada yang bersifat fakta namun ada tidak, yang ia sebut bersifat hiperbola.

Menurut pakar hukum tata negara, Prof Yusril Ihza Mahendra, pernyataan Pramono tersebut jelas menggambarkan selera dan kepentingan politiknya sendiri. Kalau sesuai kepentingannya disebut benar, yang tak cocok disebutnya hiperbola. 

"Apakah uang 250 M itu juga termasuk hiperbola seperti dimaksud Pramono?" tanya Yusril dalam pesan singkatnya (Jumat, 4/12).

Yusril mengungkapkan dalam rekaman yang diputar di Mahkamah Kehormatan Dewan tersebut terungkap adanya pembagian uang Rp 250 M dari MR ke dua pasanganpada Pilpres 2014, baik Jokowi-JK maupun Prabowo Hatta.

Menurutnya, keterangan ini seharusnya dijadikan informasi penting untuk disidik lebih dalam oleh aparatur penegak hukum.

"Sebab, kalau rekaman itu benar, jelaslah bahwa ini adalah pelanggaran hukum, dan bukan sekedar pelanggaran etik. Ini menyangkut pasangan capres dan salah satunya kini terpilih menjadi presiden dan wakil presiden," tegasnya.

Saat ditanya lebih jauh, Yusril mengakui bahwa dalam rekaman tersebut memang MR hanya mengandaikan sekiranya uang Rp 500 miliar dibagi untuk kedua pasangan capres. Tapi Novanto menyebutkan bahwa Reza juga membantu Jokowi.

"Ya, jumlahnya tidak disebutkan. Tapi Novanto bilang ke Presiden bahwa Reza bantu juga dan itu dibenarkan Presiden. Itu berarti Presiden harus disidik juga jika memang benar-benar mau menegakkan hukum secara adil dan jujur," tandasnya.

Berikut petikan rekaman pembicaraan Novanto, Riza dan Maroef terkait bantuan untuk kedua pasangan pada Pilpres 2014 tersebut.

MR: Saya sama Pak Marciano. Aduh Pak Riza, jangan muncul, jangan muncul kata saya. Biarkan dia bantu Prabowo tapi jangan muncul. Pak, saya gak muncul susah Pak. Gimana muncul ketahuan.. Usahakan jangan muncul. Percaya omongan saya. Bener juga omongannya. Gua muncul di Polonia, puk puk puk  langsung muncul di sosmed. Aduuuh saya lagi sama Prabowo dan hati. Ya udah mau apa, nasib.

SN: Nasib duit keluar banyak. Duit Pak. Itu saya lihat kasihan. Ngapain itu, udah. 50 M, 30 M. Begitu kita hitungin udah 500 M. Ngapain. hahahaa

MS: Lewat Pak

SN: Lewat Pak

MR: Padahal duit kalau kita bagi dua pak, hepi Pak. 250 M ke Jokowi JK, 250 M ke Prabowo Hatta, kita duduk aja. Ke Singapura, main golf, aman. hahahaa. Itu kan temen, temen semualah, Pak Susahlah. Kita hubungan bukan baru kemarin. Masak kita tinggal nggak baik. tapi kan sekarang udah gak ada masalah. Sudah normal. Gitu

SN: Saya ngomong sama presiden, ini Pak Bung Riza juga bantu. Oh ya ya itu dia kawan saya baik. hahaha [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA