Rempak Tari Nusantara Akan Meriahkan HUT Universitas Trisakti

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Sabtu, 28 November 2015, 17:18 WIB
Rempak Tari Nusantara Akan Meriahkan HUT Universitas Trisakti
ahok/net
rmol news logo . Gubernur DKI Jakarta Basuki Thahaja Purnama akan menghadiri Ulang Tahun ke-50 Universitas Trisakti di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu besok (28/11). Perayaan ini akan dihadiri sekitar 5.000 orang civitas akademika Trisakti sejak pukul 07.00 WIB.

Menurut panitia pelaksana, Cahaya Rembulan Sinaga, aksi ini akan dilakukan dalam bentuk gebyar budaya dengan mengetengahkan Rempak Tari Nusantara. Ini merupakan sebuah tarian kolosal yang dibawakan oleh 5.000 orang yang terdiri dari mahasiswa, dosen, karyawan, dan Alumni.

"Mereka akan berada dalam satu kesatuan gerakan serempak seirama, dengan mengadopsi dan menggabungkan gerakan-gerakan lima tarian asli Nusantara. Baik itu tari asal Aceh, Betawi, Sunda, Papua, dan Bali," ujarnya.

Dikatakan, keikutsertaan Gubernur DKI Jakarta dalam acara ini lantaran orang nomor satu di Jakarta ini adalah alumnus Universitas Trisakti. Universitas Trisakti memiliki 9 Fakultas ditambah Program Pascasarjana, Program DIII dan Program DIV.

"Ada 19.300 orang mahasiswa aktif, dan telah menghasilkan Alumni S1 sebanyak 90.422 orang, alumni magister sebanyak 4.888 orang, dan program doktor 49 orang. Trisakti juga telah menghasilkan alumni program diploma sebanyak 1.651 orang," ia menjelaskan.

Dalam sebuah kesempatan Rektor Universitas Trisakti, Thoby Mutis, justru menyampaikan, ingatlah apa apa yang belum kita capai lebih dari apa apa yang telah kita capai. Karena masyarakat perguruan pinggi adalah semangat pengabdian yang terus menerus.

Direktur Lemdimas Universitas Trisakti, Ady R Tohir, yang menggagas Rempak Tari nusantara dalam acara ini mengatakan, Trisakti ingin menyampaikan kepada seluruh stakeholder dunia pendidikan, lewat sebuah aktivitas kolektik civitas akademikanya.

"Bahwa kami semakin memandang penting untuk menggali kembali kearifan lokal yang ada didalam masyarakat, sebagai bagian dari pengabdian akademis, untuk kesejahteraan manusia," ujarnya.

Keterlibatan semua unsur civitas akademika dalam Tarian kolosal ini, lanjutnya, juga sebagai simbol, semua elemen yang berpartisipasi, yang membuat Trisakti berdiri selama lima puluh tahun. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA