SUAP PTUN MEDAN

Kakak Paloh Disebut Cawe-cawe, Bos Nasdem Ngomong Begini

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 06 Oktober 2015, 04:05 WIB
Kakak Paloh Disebut Cawe-cawe, Bos Nasdem Ngomong Begini
surya paloh/net
rmol news logo Partai Nasdem angkat bicara terkait disebutnya nama kakak Surya Paloh, Rusli Paloh dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tersangka suap hakim PTUN Medan, M Yagari Bastara alias Gary. Kakak kandung Ketua Umum Nasdem itu disebut sebagai orang yang tahu banyak tentang Kejaksaan Agung.

"Tidak perlu terlalu melebar dan bias, nanti nuansa fitnah menjadi terlalu dominan. Kami keberatan dengan berita-berita dari olah imajinasi yang tidak bertanggung jawab. Mempolitisasi kasus ini berdampak buruk bagi penegakan hukum di negara kita," kata Wakil Ketua Fraksi NasDem di DPR Johnny G Plate dalam keterangannya, Senin (5/10).

Menurutnya, apa yang tertulis dalam BAP tidak perlu dikomentari. Sebaiknya, publik tidak menduga-duga dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kasus ini kepada KPK.

"Terkait materi perkara diserahkan kepada aturan hukum dan proses pengadilan saja. Tidak tepat jika setiap orang yang disebutkan namanya langsung dikomentari, nanti jadi fitnah," tutur dia.

M Yagari Bhastara Guntur alias Gary dalam salinan BAP yang diperoleh wartawan menjelaskan peran dan sepak terjang Rusli Paloh sebagai orang yang dekat dengan Kejaksaan Agung.

Awal kisahnya, istri muda Gatot, Evy Susanti khawatir dengan laporan anak buah Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry, Bahar Sigian, dalam kasus bansos ke Kejaksaan Agung. Laporan Bahar terkait kasus bansos Sumut ini menjadi awal pula perkara suap hakim PTUN terjadi. Evy mengklaim dapat laporan dari orang yang bernama Riki terkait proses pelaporan Bahar ke Kejaksaan Agung. Dari infoemasi itu, Kejaksaan Agung disebutkan tetap memproses laporan itu, meskipun pihak Gatot sedang memperkarakan pemanggilan kasus Bansos ini di PTUN Medan.

"Ibu Evi memberitahukan kepada saya alasan dia kenapa selalu bertanya, karena menurutnya info dari pihak Riki yang menyampaikan ada target sebelum lebaran berdasarkan informasi dari kejaksaan agung," kata Gary dalam BAP 4 Agustus 2015. Saat itu dia diperiksa oleh penyidik KPK Fernando.

Gary melakukan kontak langsung kepada Evy kemudian disadap oleh KPK. Dalam sadapan tersebut disebutkan Riki meminta kepada istri muda Gatot itu untuk melobi Kejaksaan Agung. Tujuannya agar mendapatkan informasi tentang siap target Kejagung usai Lebaran tersebut, apakah benar Gatot.

Kemudian, lanjut isi BAP Gary, Evy menyarankan kepada Riki untuk langsung menemui Gatot di Medan. Selanjutnya, Evi bercerita kepada Gary ada pertemuan empat mata antara Gatot dan Riki. Evy menyatakan, lanjut Gary, ada orang pemprov yang selalu melengkapi berkas dugaan korupsi bansos di Kejagung untuk ditindaklanjuti yakni Bahar Siagian (orangnya Tengku Erry).

"Dan Ibu Evy sampaikan Riki dibantu oleh abangnya Surya Paloh, dan Pak Riki nanya info perkembangan melalui Rusli Paloh dan Rusli Paloh menyampaikan kepada Pak Riki bahwa perkembangan di kejaksaan lanjut terus dan justru yang membantu melengkapi berkas adalah orang-orang pemprov (Bahar)," terang Gary masih di BAP tersebut. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA