Informasi yang terbaru menyebutkan 453 jamaah haji meninggal dunia dan sebanyak 719 lainnya mengalami luka-luka.
"Semoga mereka husnul khatimah, diterima seluruh amalnya dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Keluarga yang ditinggalkan semoga bersabar dan mengikhlaskan kepergian mereka yang wafat di jamarat," ungkap Sekretaris Umum PP. Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, dalam pesan singkatnya (Kamis, 24/9).
Karena itu, Muhammadiyah mengharapkan agar Pemerintah Indonesia, khususnya para petugas haji di Arab Saudi membantu mengevakuasi dan mengidentifikasi kalau ada korban jamaah haji Indonesia baik yang meninggal maupun luka-luka.
Pemerintah harus membantu dan memastikan agar mereka yang sakit atau terluka mendapatkan perawatan yang terbaik serta dapat memenuhi semua rukun dan wajib haji dengan sempurna. "Jika benar- benar diperlukan agar menyediakan
badal (pengganit) dan biaya
dam (denda) haji," ucapnya.
Dia juga mengimbau para pembimbing ibadah haji baik Pemerintah atau Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) agar memberikan pendidikan dan penyadaran kepada jamaah haji agar melaksanakan haji pada waktu yang syah, tidak harus pada waktu utama, demi mengutamakan keselamatan dan kesehatan jamaah haji.
Dari data jumlah korban tersebut, baru 1 jamaah haji yang meninggal dunia. Sementara untuk luka-luka, belum ada kabar yang menyebutkan menimpa jamaah haji asal Indonesia.
[zul]
BERITA TERKAIT: